Sentimen
Negatif (66%)
13 Feb 2025 : 07.43
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kendari

Cerita Blak-blakan Penumpang Lion Air Kehilangan Perhiasan Emas di Koper Bagasi Pesawat - Halaman all

13 Feb 2025 : 07.43 Views 29

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Cerita Blak-blakan Penumpang Lion Air Kehilangan Perhiasan Emas di Koper Bagasi Pesawat - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Acylia Dwi Julianti (26), penumpang Lion Air JT 992 rute Makassar-Kendari, menceritakan kronologi kehilangan sejumlah perhiasan di kopernya.

Perhiasan berharga Acylia diduga dicuri portir di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Acylia baru mengetahui perhiasan emasnya hilang saat memeriksa kopernya di Bandara Haluoleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (8/2/2025).

Korban kehilangan cincin, gelas emas, dan jam tangan milik suaminya disimpan di koper saat penerbangan dari Makassar menuju Kendari.

Ia menceritakan, awalnya dia bersama suami akan terbang dari Makassar menuju ke Kendari menggunakan maskapai Lion Air, pada Sabtu siang.

Acylia datang dua jam lebih awal dibanding jadwal keberangkatan pesawat pada pukul 12.00 WIB.

"Pesawatnya kan take off jam 12. Saya datang sekira jam 10," katanya, Rabu (12/2/2025).

Saat itu, barang yang dibawa korban hanya satu koper dan tas.

Koper itu berisi perhiasan emas, laptop, dan barang berharga lain milik suaminya.

Kemudian saat akan berangkat, petugas bandara memeriksa tiket pesawat miliknya termasuk mengecek barang yang dibawanya.

Katanya, saat itu petugas menyampaikan koper yang dibawa diberi label.

Namun dia tidak mengetahui pasti label itu untuk koper bagasi. Karena setahunya koper yang ringan itu bisa dibawa ke kabin.

"Saat itu saya cuman dikasih tahu koper saya dilabeli, tapi tidak dijelaskan kalau koper ini mau dibagasikan. Karena koper yang saya bawa ini koper kabin," jelasnya.

Ia kemudian membawa kopernya menuju pesawat, kemudian tiba-tiba ada petugas yang menahan dan meminta koper tersebut disimpan ke bagasi pesawat.

Lalu, pada saat akan naik di tangga pesawat saya ditahan, ada petugas laki-laki bilang koper itu dibagasikan karena sudah dipasangi label.

"Saya bilang loh kenapa saya tidak diberi tahu atas dasar apa koper ini dibagasikan, apakah karena over tujuh kilo atau kelebihan hand carry," jelasnya.

"Bahkan sampai sekarang saya tidak diberitahu sama pihak maskapai kenapa koper saya dibagasikan bukan di kabin," lanjut Acylia.

Setibanya di Bandara Haluoleo Kendari, Acylia bersama suami menunggu kopernya dari bagasi pesawat.

Ia mengaku saat itu mulai curiga karena kopernya yang paling terakhir dibawa dari bagasi pesawat.

Acylia semakin curiga saat suaminya menerima koper tersebut, dengan kondisi salah satu kunci atau segel sudah terbuka seperti dicongkel.

"Pada saat saya cek koperku resletingnya sudah terbuka setengah, dan yang pas saya buka langsung panik yang berisi perhiasan kelihatan," jelasnya.

Saat itu dia baru merasa kehilangan perhiasan emas yang disimpan setelah membongkar koper tersebut.

"Itu yang hilang kentara karena busa tempat cincin ini terangkat satu, di situ saya spontan mengamuk karena yang saya sakit hati koperku ke kabin ditahan sama petugasnya dan tidak ada pemberitahuan," ungkap Acylia.

Acylia mengaku sudah mendapat pemberitahuan dari polisi bahwa barang berharga miliknya itu dicuri oleh empat porter maskapai saat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Perhiasan yang hilang diduga dicuri berupa gelang emas 2,98 gram, cincin emas 1,85 gram, dan satu jam tangan.

"Untuk barang-barang sama perhiasan ini sekarang masih ada sama polisi yang amankan," tuturnya.

Hasil investigasi internal Lion Air

Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menyebut pihaknya telah melakukan investigasi internal soal kehilangan barang berharga milik penumpang penerbangan Makassar-Kendari.

“Berdasarkan hasil investigasi internal yang dilakukan bersama pihak terkait, ditemukan bahwa terdapat empat orang porter (petugas penanganan bagasi) dari pihak ketiga (ground handling) yang terlibat dalam proses penanganan bagasi pelanggan tersebut,” ungkap dia kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2025).

Ketika ditanya mengenai perusahaan atau pihak ketiga yang dimaksud, Danang menyampaikan, akan memberi informasi menyusul.

Pihaknya mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak dalam menyelesaikan keluhan tersebut.

“Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan terkait,” terang Danang.

Danang mengatakan, para porter yang mencuri emas penumpang diserahkan kepada pihak berwenang di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Untuk ditindaklanjuti sesuai dengan proses hukum yang berlaku,” ucapnya.

Dia bilang, Lion Air mengambil sikap tegas terhadap segala bentuk tindakan yang mengganggu kenyamanan dan keamanan pelanggan. Pihaknya tidak menoleransi praktek-praktek yang bertentangan dengan standar layanan dan integritas yang mereka junjung tinggi.

“Oleh karena itu, Lion Air bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Danang.

Barang Curian Dikembalikan ke Korban

Danang menuturkan, barang-barang yang sempat dicuri oleh keempat porter itu, telah ditemukan dan diamankan.

“Barang yang dimaksud telah ditemukan dan sedang diproses untuk segera dikembalikan kepada pelanggan,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, Lion Air kembali mengimbau dan mewajibkan seluruh penumpang untuk selalu membawa barang berharga, seperti dokumen penting, elektronik, uang tunai, dan perhiasan ke dalam bagasi kabin.

Para penumpang juga diminta untuk mengawasinya secara langsung sebelum, selama, dan setelah penerbangan.

“Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan barang berharga selama perjalanan,” tutur Danang. (Tribun Sultra/Kompas.com)

Sentimen: negatif (66.7%)