Sentimen
Positif (88%)
12 Feb 2025 : 07.51
Informasi Tambahan

Kasus: zona merah

Tokoh Terkait

Harga Saham Bank Besar Runtuh, Analis Rekomendasikan Ini ke Investor - Halaman all

12 Feb 2025 : 07.51 Views 95

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Harga Saham Bank Besar Runtuh, Analis Rekomendasikan Ini ke Investor - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham bank besar mengalami penurunan tajam dalam beberapa hari di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham bank besar tersebut termasuk blue chip, yang mana saham lapis satu yang telah berpengalaman lama di pasar modal.

Saham blue chip biasanya memiliki nilai kapitalisasi pasar besar dan fundamental kinerja keuangan yang kuat.

Harga saham BBRI misalnya, pada perdagangan Selasa 11 Februari 2025 ditutup di level 4.010, naik tipis 40 poin atau 1,01 persen dibandingkan sehari sebelumnya.

Sejak awal tahun 2025, harga saham BBRI terakumulasi melemah 200 poin atau 4,75%. Lalu, dalam setahun terakhir atau secara year on year (yoy), harga saham BBRI terakumulasi anjlok 2.015 poin atau 33,44%

Pada perdagangan Selasa 11 Februari 2025, harga saham BMRI ditutup di level 4.880, turun 120 poin atau 2,40% dibanding sehari sebelumnya.

Sejak awal tahun 2025, harga saham BMRI terakumulasi menyusut 970 poin atau 16,58%. Sedangkan sejak setahun terakhir, harga saham BMRI telah anjlok sebanyak 2.220 poin atau 31,27%.

Sementara BBTN ditutup di zona merah terkoreksi 25 poin atau 2,65% ke level 920 pada Selasa kemarin. Sejak awal tahun 2025, harga saham BBTN telah merosot 270 poin atau 22,69%.

Lain hal dengan tren saham BRIS yang melemah ke level 3.000 atau turun 50 poin atau 1,64% pada Selasa lalu. Sejak awal tahun 2025, harga saham BRIS naik 220 poin atau 7,91%.

Sedangkan harga saham BBCA pada Selasa kemarin ditutup di level 9.075, turun 75 poin atau 0,82?ri sehari sebelumnya. Sementara secara Ytd saham BBCA telah terkoreksi 825 poin atau 8,33%.

Melihat tren tersebut, Head Online Trading BCA Sekuritas, Achmad Yaki menilai hal ini terjadi karena adanya tekanan foreign outflow atau dana asing keluar yang masih besar pada saham-saham emiten bank tersebut.

Meski begitu, Yaki menilai emiten bank-bank kakap khususnya bank BUMN seperti BBRI, BBNI, dan BMRI masih memiliki bisnis yang kuat, dan tentunya pemerintah dalam hal ini BUMN tidak akan membiarkan kinerja bank-bank tersebut menurun karena kontribusi dari setoran dividennya ke kas negara cukup besar.

“Karena dividen BUMN, di 2023 setoran dividen BUMN sekitar Rp 82,1 triliun dan hingga oktober 2024 perkiraan setoran dividen sudah mencapai Rp 79,7 triliun dengan target Erick Tohir yang pede bisa menembus Rp 90 triliun dalam setahun penuh,” ungkap Yaki dikutip dari Kontan, Selasa (12/2/2025).

Yaki meyakini, dengan Menteri BUMN yang sama, potensi kinerja BUMN khususnya segmen perbankan masih akan baik meski kondisi perekonomian masih kurang bergairah.

Adapun 10 emiten bank besar yang menurut Yaki masih memiliki PBV yang cukup murah di antaranya ada saham BMRI, BBNI, BBCA, BBRI, BDMN, BNGA, BJBR, BBTN, BRIS, dan PNBN.

Yaki merekomendasikan trading buy untuk saham BBCA dengan target terdekat Rp 10.250, dan hold saham BBRI dengan target Rp 4.400, sementara saham BBNI direkomendasikan buy di harga Rp 6.075. Lainnya saham BMRI rekomendasi buy dengan target Rp 7.250, dan BBTN buy dengan target Rp 1.700, dan buy BJBR di harga Rp 1.450.

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta membenarkan kalau kinerja harga saham perbankan sudah berada di bawah nilai wajar.

“Ini bisa dicermati untuk akumulatif buy, karena prospek dari emiten bank itu sendiri kedepannya adalah pertumbuhan kredit, tapi seperti apa tentu didukung oleh stabilitas ekonomi yang lebih optimal, sehingga memicu pemrintaan kredit,” ungkap Nafan kepada Kontan.

Nafan menyebut, kebijakan Bank Indonesia dalam pelonggaran moneter kedepan tentu akan memberikan manfaat terhadap industri perbankan, sehingga dapat memperkuat likuiditas perbankan tanah air, tentu efeknya adalah potensi meningkatkan pertumbuhan kredit.

Nafan merekomendasikan untuk akumulatif beli saham BRIS dengan target harga Rp 3.350, saham BBRI rekomendasi beli saat lemah dengan target Rp 4.160, BBNI beli saat lemah dengan target Rp 4.510, BBCA beli saat lemah dengan target Rp 9.525.


Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Saham Blue Chip Makin Terjangkau, Inilah Saham Bank Murah yang Sedang Turun Harga

Sentimen: positif (88.6%)