Donald Trump Effect Dorong Harga Emas Dunia Cetak Rekor Ketujuh pada 2025
Beritasatu.com
Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Harga emas dunia kembali melonjak hingga menembus level US$ 2.911 pada perdagangan Senin (10/2/2025). Kenaikan ini mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) untuk ketujuh kalinya pada 2025.
Kenaikan harga emas dunia ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam penerapan tarif baru. Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran terkait perang dagang serta inflasi.
Harga emas spot naik 1,6% ke level US$ 2.905,24 per ons setelah sebelumnya mencapai rekor US$ 2.911,3 dalam sesi perdagangan Senin (10/2/2025). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup menguat 1,6% di posisi US$ 2.934,40 per ons.
Analis Marex Edward Meir menjelaskan, kenaikan harga emas dunia ini berhubungan erat dengan ketidakpastian global akibat kebijakan tarif.
"Perang tarif jelas menjadi faktor utama di balik kenaikan ini. Situasi ini mencerminkan ketegangan yang meningkat serta ketidakpastian dalam perdagangan global," jelasnya dikutip dari Reuters, Selasa (10/1/2025).
Pada Minggu (9/2/2025), Trump mengumumkan rencana mengenakan tambahan tarif 25% terhadap seluruh impor baja dan aluminium. Ia juga berencana menerapkan tarif timbal balik, yang akan menyesuaikan tarif AS dengan kebijakan tarif negara lain.
Kebijakan tersebut diperkirakan dapat memperburuk inflasi di AS, sementara investor kini menanti data indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) yang dijadwalkan rilis dalam pekan ini.
Meir menambahkan, jika data CPI dan PPI menunjukkan angka lebih rendah dari perkiraan, dolar AS berpotensi melemah dan mendorong harga emas dunia lebih tinggi.
Sebaliknya, jika inflasi melebihi ekspektasi, kenaikan imbal hasil obligasi AS bisa menekan harga emas dunia, meskipun permintaan diprediksi tetap kuat saat harga terkoreksi.
Sentimen: positif (93.8%)