Sentimen
Positif (100%)
8 Feb 2025 : 15.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Bintaro, Surabaya

Marindo Boga Pacu Penjualan di Bisnis F&B Lewat Kolaborasi  - Halaman all

8 Feb 2025 : 15.45 Views 25

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Marindo Boga Pacu Penjualan di Bisnis F&B Lewat Kolaborasi  - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Marindo Boga, perusahaan industri kuliner di bawah grup Maspion terus berekspansi di Indonesia dengan memperluas jaringan gerai restorannya.

Salah satu bisnis restoran yang kini dikembangkan adalah Monster Curry, hasil joint venture dengan Monster Curry milik pebisnis Jepang berbasis di Singapura.

Outlet pertama mereka buka di Grand Indonesia dan dinyatakan berhasil meraih pasar, dan kemudian mereka buka outlet kedua di Plaza Indonesia.

"Kita membidik segmen A+B untuk restoran ini. Maka itu kita pilih lokasi di mal yang terbaik dulu di Jakarta supaya gaungnya terdengar di masyarakat."

Kita sengaja pilih lokasi di Jakarta di tengah dulu, kita putuskan di Grand Indonesia dan saat ini menjadi toko flagship kita dan setiap weekend Jumat, Sabtu, Minggu pengunjung selalu penuh," ungkap Brands General Manager Monster Curry Indonesia, Brian Suleman di gerai Monster Curry Indonesia, Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Dia mengatakan, tahun ini pihaknya akan kspansi ke arah pinggiran Jakarta yang pasarnya bagus seperti Bintaro dan  BSD,

"Setelah Lebaran kita kan buka yang di BSD, akan kita buka bulan Juli dan akhir tahun ini kita akan buka di Surabaya," ungkap Brian yang sudah puluhan tahun berkecimpung di industri kuliner di Amerika Serikat dan di Indonesia.

Untuk ekspansi selanjutnya, Marindo Boga akan ekspansi ke kota-kota besar di luar Jakarta.

"Kita fokus ke kota besar dulu. Untuk kota tier 2 masih belum akan kita buka dalam 5 tahun ke depan. Kita fokus ke Surabaya, Bandung, Medan," ungkap Brian.

Brian mengatakan, untuk memacu penjualan pihaknya menjalin kolaborasi dengan prinsipal manga dan anime Jepang, Attack on Titan dengan menghadirkan menu dengan tema manga dan anime tersebut di restorannya.

Menu ini dihadirkan khusus untuk mempromosikan serial Attack on Titan edisi akhir, The Last Attack.

"Ini karena final season, dan ending-nya Attack on Titan dan ada di beberapa negara, seperti Singapura, Hong Kong, Jepang dan Indonesia," kata Brian Suleman.

Dia menjelaskan, menu khusus ini hadir dalam bentuk dua minuman dan dua makanan yang disesuaikan dengan manga karya Hajime Isayama.

Proses 7 Bulan

Brian mengatakan, untuk menyiapkan menu khusus Attack on Titan ini, pihaknya membutuhkan waktu hampir tujuh bulan sebelum resmi diperkenalkan pekan ini.

Dia menjelaskan,  menu ini dibikin oleh tim dari film Attack on Titan, bersama chef Mosnter Curry di pusat jaringan restoran ini di Singapura dan tersedia selama dua bulan di Februari dan sampai akhir Maret ini saja.

"Pengenalan kostum cosplay-nya di September kemarin di AEON di Jakarta serta ada eventnya. Ini komunitasnya juga ada di Jakarta, jdi kita ingin ngepush movie-nya dan juga penjualannya."

"Ini hanya akan berlangsung 2 bulan bulan, akhir februari sampai akhir Lebaran karena kita ingin promote film-nya," beber Brian.

Lalu seberapa jauh kolaborasi dengan brand anime ini memberi dampak pada penjualan F&B?

Brian bilang, Monster Curry ini baru setahun hadir di Indonesia dan ini kesempatan pertama pihaknya membuat kolaborasi.

Dia optimistis akan bisa memacu penjualan karena akan didukung pula dengan berbagai aktivitas dengan audiens.

"Minggu depan kita akan gelar meet and greet dengan para cosplayer. Kita harapkan ini bisa nge-push penjualan. Kalau pengalaman di Singapura, mereka berhasil membangun kolaborasi dengan komunitas anime," sebut Brian.

Kuliner Jepang Tak Pernah Kehilangan Penggemar di Tengah Serbuan Korean Wave

Brian menegaskan, menu kuliner Jepang tidak pernah kehilangan peminatnya di Indonesia meski saat ini sedang ada serbuan aneka kuliner dan jajanan ala Korea dengan Korean Wave-nya.

"Japanese food sudah lama mewabah, seperti ramen, sushi. Ini membuktikan orang Indonesia suka makanan Jepang."

"Soal makanan, kuliner Jepang tak pernah absen di Indonesia. Kalau menu Korea justru belakangan datangnya dan lebih banyak menyasar segmen anak muda usia di bawah 30 tahun kan?" kata dia.

"Menu-menu Jepang tidak akan kehabisan penggemarnya karena simpel dan netral. Apalagi menu-menu Jepamg biasanya no lard dan no pork," kata Brian.

Karena itu, pihaknya tidak pernah gentar beragam menu baru japanese food yang diperkenalkan ke Indonesia akan mudah diterima pasar.

"Sejauh ini kari Jepang cukup laku di Indonesia karena sebelumnya sudsh ada pemain kari yang datang ke Indonesia, yang ladanya kuat atau asemnya kuat. Kita dengan ciri khas manis dan porsinya yang gede, 1 plate 1,6 kg untuk combo," sebut Brian.

Selain mengelola Mosnter Curry, PT Marindo Boga juga mengibarkan bisnis kuliner dengan merek Gyu-Kaku dan kafe Joe & Dough. Total ada 5 brand yang mereka kelola dengan didukung sekitar 1.700 karyawan.(tribunnews/fin)

Sentimen: positif (100%)