Sentimen
Netral (100%)
7 Feb 2025 : 13.49
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan, sidang isbat, Sidang Isbat 1 Syawal

Grup Musik: APRIL

Puasa Ramadan 2025 Berapa Hari Lagi? Berikut Ketentuan Menurut Pemerintah hingga Muhammadiyah

7 Feb 2025 : 13.49 Views 24

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: News

Puasa Ramadan 2025 Berapa Hari Lagi? Berikut Ketentuan Menurut Pemerintah hingga Muhammadiyah

TRIBUNJAKARTA.COM - Puasa Ramadan 2025 berapa lama lagi? informasi ini banyak dicari oleh masyarakat diI Indonesia.

Sebagaimana diketahui, umat Islam akan segera melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan sebentar lagi.

Berdasar kalender libur nasional dan cuti bersama tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Pemerintah, libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah akan jatuh pada 31 Maret-1 April 2025.

Lantas, kapan puasa Ramadan dimulai?

Sebelumnya Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Keputusan ini didasarkan pada perhitungan ilmiah organisasi tersebut melalui Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Sementara itu, Pemerintah khususnya Kementerian Agama RI saat ini masih belum memutuskan kapan awal Ramadan 2025.

Namun berdasar kalender hijriah 1446 H, 1 Ramadan diperkirakan akan jatuh pada 1 Maret 2025.

Tetapi keputusan ini  masih menunggu hasil sidang isbat.

Adapun pemantauan hilal sebagai penentu awal Ramadan akan dilakukan oleh Kementerian Agama biasanya pada tanggal 29 Syaban atau tahun ini bertepatan dengan tanggal 28 Februari 2025.

Niat Puasa Ramadan

Berikut bacaan niat puasa Ramadan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Ustaz Satibi Darwis pernah menjelaskan tentang niat puasa.

Disebutkan, tata cara cara melakukan niat untuk puasa sunnah dan puasa Ramadan berbeda.

Perbedaa niat tersebut terletak pada waktu pengucapannya.

"Niat puasa untuk yang sunnah tidak wajib dilakukan malam hari, artinya kalau puasa sunnah niatnya boleh dipagi hari asalkan di pagi hari belum makan."

"Maka ketika dia ingat ingin berpuasa boleh dia berniat langsung untuk puasa sunnah," ujarnya dilansir YouTube Tribunnews.com program Tanya Ustaz.

Lebih lanjut, puasa Ramadan merupakan puasa wajib. Oleh karena itu cara membaca niatnya juga berbeda.

Adapun cara mengucapkan niat puasa Ramadan ada dua macam.

Cara yang pertama berdasarkan Jumhurul Ulama dari Maliki, Syafii dan Hambali.

Dalam pandangan ini, niat puasa Ramadan wajib dilakukan pada waktu malam hari.

Hal ini sesuai dengan Hadist yang artinya:

Siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.

"Hadist ini menjadi acuan yang diambil oleh madzhab Maliki, Syafii dan Hambali bahwa niat harus disampaikan pada waktu malam hari," ujarnya.

Kemudian cara yang kedua berasal dari madzhab Hanafi.

Disini niat puasa Ramadan boleh dilakukan setelah fajar sampai pertengahan siang hari.

Sesuai dengan firman Allah, Al-quran Surat Al-Baqarah ayat 187:

Dan makanlah, minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam dari fajar kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam.

"Ayat inilah yang menjadi pegangan Hanafi puasa Ramadan bisa juga setelah fajar orang itu berniat tapi batasannya dari fajar sampai pertengahan siang hari," ungkapnya.

Namun dari dua pandangan tersebut, Ustaz Satibi lebih menganjurkan menggunakan cara dari Jumhurul Ulama yaitu Maliki, Syafii dan Hambali.

Apabila umat Islam ada yang sering lupa mengucapkan niat ketika ingin berpuasa, Ustaz Satibi menganjurkan untuk menggunakan madzhab Maliki yang memperbolehkan berniat untuk satu bulan penuh berpusa dan sekali niatnya diawal Ramadan.

Menurutnnya, cara ini sebagai antisipasi jika sering terlupa mengucapkan niat puasa.

"Maka pandangan ini sebagai jaga-jaga agar kita kalau khilaf dan lupa jika belum berniat puasa Ramadan. Pandangan yang paling rajih setiap malam kita berniat puasa Ramadan. Bagus juga mengikuti madzhab Maliki berniat diawal Ramadan," ungkapnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sentimen: netral (100%)