Sentimen
Netral (66%)
2 Feb 2025 : 05.59

Heboh Dolar AS di Google Anjlok ke Rp 8.170

2 Feb 2025 : 05.59 Views 15

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Heboh Dolar AS di Google Anjlok ke Rp 8.170

Jakarta -

Nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah di situs pencarian Google pada Sabtu (1/2/2025) tiba-tiba anjlok ke Rp 8.170,65. Dalam keterangan pencarian Google, nilai tukar Dolar serendah ini merupakan data pada 1 Februari 2009.

Artinya besaran ini merupakan kesalahan penyampaian data. Hingga berita ini diturunkan, angka tersebut masih belum berubah.

Jatuhnya nilai dolar terhadap rupiah ini kemudian menjadi perhatian netizen RI. Bahkan berdasarkan pengamatan detikcom di media sosial X, kata kunci 'Dollar', 'Error', '1 USD' menjadi trending topik.

"Ini dollar yang ambrol atau rupiah yang meroket? Atau ada situasi 'gagal digital'? Atau hoax hiburan saja?," tulis salah satu akun X.

"Nilai Tukar Rupiah ke Dollar sisa setengah? Kok bisa? Semoga bukan bug, semoga beneran," kata pengguna X lainnya.

Respons Bank Indonesia

Menanggapi jatuhnya nilai tukar dolar terhadap rupiah di Google, Bank Indonesia pun buka suara. Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menegaskan Rp 8.170,65 bukanlah level yang semestinya.

"Level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya," ujarnya dalam keterangan yang diterima detikcom.

BI mencatat dolar AS berada di harga Rp 16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025. Deny menyebut pihaknya sedang berkoordinasi dengan Google Indonesia soal ketidaksesuaian untuk segera dilakukan koreksi.

"Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025. Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan," tambah Deny.

Respons Google

Di sisi lain, Google menyatakan pihaknya menyadari ada masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar rupiah. Manajemen menyebut data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga.

"Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga," ujar manajemen Google dalam keterangan tertulis kepada detikcom.

Usai mengetahui adanya ketidakakuratan, Google langsung menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan."Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin," jelas Google.

(hns/hns)

Sentimen: netral (66.7%)