Jakarta, Beritasatu.com - Bayi yang lahir dalam kondisi cacat sering kali dikatakan sebagai takdir Tuhan. Pemikiran tersebut dibantah oleh Pakar Nutrisi dan Konsultan Kesehatan Dr Hans Kristian.

"Banyak orang tua sorry to say ya anaknya lahir cacat yang kemudian mereka berpikir bahwa itu takdir. Mohon maaf ya pemikiran itu salah," jelas Dr Hans Kristian dikutip dari YouTube Cherryl Hatumesen, Sabtu (1/2/2025).

Pemikiran yang keluar dari ibu-ibu hamil ketika melihat bayinya lahir dalam kondisi cacat yang kemudian menyebut bagian takdir dari Tuhan, maka itu sama saja tidak mau bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya selama dinyatakan positif hamil.

"Not that simple, saya tidak berbicara bahwa tidak ada soal campur tangan Tuhan, tentu campur tangan Dia ada," ungkapnya.

"Jangan berbicara ketika bayi itu lahir dalam kondisi cacat maka itu sama saja mereka atau ibu-ibu tersebut tidak mau bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya atau yang dilakukan. Karena, apa yang dimakan dari sebelum menjadi janin kemudian menjadi bayi di dalam perut sangat menentukan kondisi bayi di saat lahir," tegasnya.

Ia mengatakan, konsumsi makanan sangat penting untuk diperhatikan pada wanita atau ibu-ibu yang sedang hamil.

"Apa yang ibu hamil makan itu merupakan bagian paling penting dan jangan dilupakan, karena menentukan kesehatan dari bayi yang akan dilahirkan," tuturnya," tuturnya.

Menurutnya, makanan yang masuk ke dalam tubuh wanita yang sedang hamil khususnya pada trisemester satu dan dua sangat menentukan perkembangan janinnya.

"Apa yang dikonsumsi oleh ibu-ibu hamil itu sangat menentukan pada trisemester pertama, trisemester kedua terutama karena sangat menentukan perkembangan janinnya itu. Saya berbicara demikian karena ada studi-nya dan bukan sembarang saya berbicara," lanjutnya.

"Jadi, apa yang dimakan pada saat masa itu sangat menentukan kondisi pada bayi yang akan dilahirkan," ungkap Dr Hans Kristian yang membantah pemikiran bayi lahir dalam kondisi cacat karena takdir Tuhan.