Sentimen
Negatif (97%)
1 Feb 2025 : 10.09
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Madura, Surabaya

Camat Asemrowo Pilih Damai Usai Viral Tuduhan Hoaks Dirinya Sembunyikan Wanita di Dalam Kantornya - Halaman all

1 Feb 2025 : 10.09 Views 19

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Camat Asemrowo Pilih Damai Usai Viral Tuduhan Hoaks Dirinya Sembunyikan Wanita di Dalam Kantornya - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin, memilih untuk berdamai setelah dituduh menyembunyikan seorang wanita di kantornya.

Tuduhan ini mencuat setelah sekelompok orang, diduga anggota organisasi masyarakat, menggeruduk kantor kecamatan pada Senin, 6 Januari 2025.

Klarifikasi dan Permohonan Maaf

Mengenai hal ini, Khusnul mengungkapkan bahwa ia telah memaafkan Ketua Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), Muhammad Rosuli, yang terlibat dalam insiden tersebut.

“Saya sudah menerima permohonan maaf dari Mas Rosuli (Ketua BNPM). Kami sama-sama saling memaafkan, apalagi sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramadhan,” ucap Khusnul, di kantor Kecamatan Asemrowo, Jumat (31/1/2025), dilansir Kompas.com.

“Ke depannya (hubungan keduanya) menjadi lebih baik lagi, menjalin persaudaraan lebih baik lagi, dan saling bertegur sapa serta menjaga ukhuwah Islam,” imbuhnya.

Sementara itu, Rosuli juga mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Khusnul serta warga Surabaya.

“Saya mohon maaf secara pribadi, juga terhadap keluarga Pak Amin dan warga Surabaya, atas apa yang terjadi," kata Rosuli.

Selain itu, Rosuli juga meminta maaf terkait video viral yang menuduh Camat Asemrowo menyembunyikan wanita di ruangannya.

Dia memastikan bahwa kabar tersebut tidaklah benar atau hoaks.

"Saya juga menyatakan bahwa yang terjadi kegaduhan kemarin (6/1/2025) di ruangan Pak Camat (Amin) sehingga memberikan narasi yang tidak baik, bahwa itu tidak benar,” kata dia.

Kronologi Kejadian

Kejadian ini berawal dari penertiban bangunan liar oleh Satpol PP di wilayah Asemrowo.

Khusnul menegaskan bahwa penertiban bangunan liar dilakukan berdasarkan keluhan warga.

Dia juga menjelaskan, pada hari kejadian, ia sedang menggelar rapat virtual dengan stafnya ketika sekelompok orang datang dengan maksud mencari dirinya.

Sambil berteriak, warga menggebrak sejumlah pintu kantor kecamatan.

Saat itu, tak ada penjagaan dari Satpol PP di kantor kecamatan karena personel sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

Setelah menyisir kantor kecamatan, warga akhirnya menemukan ruangan Camat.

Saat itu, suasana tidak kondusif, Khusnul pun tak memperbolehkan mereka masuk dan menahannya di depan pintu ruangan, seperti digambarkan pada video yang viral.

Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf yang ada di ruangan Khusnul tetap berada di dalam.

Posisinya, Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

"Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban," katanya.

Khusnul mengatakan, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan karena meminta pembatalan proses penertiban.

"Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa," katanya.

"Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga," katanya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sentimen: negatif (97.7%)