Sentimen
Netral (61%)
30 Jan 2025 : 21.29
Tokoh Terkait
Amran Sulaiman

Amran Sulaiman

Mentan Amran Targetkan Olah Lahan Seluas 1 Juta Hektare dengan Teknologi Tinggi

30 Jan 2025 : 21.29 Views 11

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Mentan Amran Targetkan Olah Lahan Seluas 1 Juta Hektare dengan Teknologi Tinggi

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah tengah menargetkan produksi pangan menggunakan teknologi mesin atas lahan seluas 1 juta hektar pada tahun 2025. Mentan Amran mengatakan, percepatan produksi pangan melalui teknologi ini dilakukan guna mengejar kebijakan utama Presiden Prabowo yakni Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Demikian disampaikan Amran saat menghadiri acara Beritasatu Economy Outlook 2025 di Westin Hotel, Jakarta Selatan pada Kamis (30/1/2025).

"Kami rencanakam transformasi pertanian tradisional menjadi modern tahun ini ya, mudah-mudahan antara 500 sampai 1 juta (hektare). Doakan," jelas Amran.

Amran mengungkapkan, upaya transformasi lahan menggunakan teknologi ini melalui pembentukan klaster lahan.

"Sekarang sudah berjalan. Jadi transformasinya, kami membuat klaster. Klaster itu sejajar dengan negara maju. Maksudnya semua full mekanisasi, semua menggunakan teknologi tinggi," ujar Mentan Amran.

Lebih lanjut, Amran mengatakan klaster transformasi teknologi pertanian ini sudah dijalankan di empat provinsi.

"Sekarang kita sudah jalankan di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Papua Selatan," katanya.

Selain hal tersebut, Mentan Amran menuturkan, transformasi teknologi pertanian ini disebut dengan pendekatan holistik. Adapun metode pendekatan holistik itu yakni pembentukan klaster lahan tanam dengan produksi menggunakan mekanisasi mesin berteknologi tinggi.

"Kita harus menggunakan teknologi tinggi, itu mutlak. Tujuannya apa? Sektor pangan menekan biaya produksi, itu tujuannya," ungkap Amran.

Amran pun menjelaskan bagaimana diskusinya bersama Presiden Prabowo saat mengunjungi lahan tanam di Merauke, Papua, sebelum kunjungan Presiden ke G-20 beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, sulitnya mengembangkan lahan pangan di Papua karena luasnya tanah namun minim petani disana.

"Di Papua, satu keluarga punya seribu hektare. Kalau dicetak sawah, langsung ditinggal. Mereka menggunakan metode manual, bukan modern," jelas Amran.

Dia menerangkan, jika lahan seluas 1.000 hektare hanya diolah oleh dua orang petani, maka 50 tahun pengerjaan pun tidak akan selesai.
"Sudah pasti gagal. Kenapa gagal? Karena siapa yang mau mencangkul. Kalau 1.000 hektare dicangkul oleh dua orang, itu 50 tahun tidak selesai. Terus bagaimana? Ini harus holistik," terang Amran.

Untuk itu, Amran menekankan pendekatan holistik harus dilakukan dalam produksi pangan. Sedari hulu hingga hilir, harus dikerjakan dengan sistem mekanisasi mesin agar percepatan produksi pangan sesuai dengan kebutuhan.

"Harus full mekanisasi. Mulai dari hulu, hilir. Itu adalah high tech, teknologi tinggi," ungkap Mentan Amran terkait penggunaan teknologi tinggi dalam pertanian.

Sentimen: netral (61.5%)