Sentimen
Penataan Alun-Alun Wates Ditunda, Anggaran Rp 3 Miliar Dikembalikan Setelah Pro Kontra
Krjogja.com
Jenis Media: News

KULONPROGO (KRJogja.com) – Rencana penataan kawasan Alun-alun Wates (Alwa) yang sudah lama dipersiapkan akhirnya ditunda oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo. Penundaan ini disebabkan oleh banyaknya kritikan dari masyarakat terkait rencana pembangunan landmark berupa patung penari angguk di fasilitas publik tersebut, yang akan menggunakan Dana Keistimewaan (Danais).
Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito, menjelaskan bahwa Pemkab memutuskan untuk menunda penataan Alwa guna meredam ketidaksetujuan yang muncul dari masyarakat.
"Kami sadar betul bahwa Kulonprogo masih memerlukan penanganan lebih lanjut. Kami merasa bahwa penataan Alwa perlu dipending dan bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih urgent. Kami juga ingin meredam gejolak di masyarakat yang masih membutuhkan pemahaman lebih dalam terkait rencana ini," ujar Joko, Kamis (30/1).
Penundaan ini berlaku hingga waktu yang belum ditentukan. Selain itu, anggaran sebesar Rp 3 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) DIY untuk penataan kawasan Alwa juga akan dikembalikan kepada Paniradya Keistimewaan DIY. Pemkab Kulonprogo akan melakukan kajian mendalam selama penundaan untuk memastikan penataan Alwa bisa diterima oleh masyarakat luas.
Joko Mursito juga mengungkapkan bahwa saat ini Kulonprogo sedang mengalami suksesi kepemimpinan. "Sambil menunggu bupati definitif, kami terus berkoordinasi dan berkonsultasi, siapa tahu nanti ada kebijakan yang berbeda. Itulah kenapa kami memutuskan untuk menunda dan mengembalikan anggaran kepada Paniradya agar bisa digunakan untuk prioritas yang lebih mendesak," tambahnya.
Rencana penataan kawasan Alwa sebenarnya sudah dimulai sejak 2022. Konsep penataan disusun bersama instansi terkait dan organisasi keagamaan yang diajak untuk mengkaji keberadaan patung penari angguk sebagai landmark baru di Alwa. "Dengan penundaan ini, kami justru memiliki kesempatan untuk menata ulang agar penataan alun-alun, termasuk landmark, bisa lebih sinkron. Misalnya, drainase alun-alun perlu diperbaiki, diperlebar, dan ditinggikan karena sering kali tergenang," jelas Joko.
Awalnya, rencana penataan Alwa mendapat sambutan positif, namun setelah diumumkan, rencana tersebut memicu pro dan kontra di masyarakat. "Rencana ini sudah dirancang sejak 2022 dan sudah melibatkan semua pihak terkait. Namun, begitu diumumkan, ternyata ada banyak penolakan dari sebagian masyarakat," tambahnya.
Pada tahun ini, kawasan Alwa memang direncanakan akan dipercantik dengan beberapa ornamen baru, termasuk patung raksasa Penari Angguk. Tujuannya agar alun-alun memiliki ciri khas yang unik sekaligus menjadi tempat publik yang menarik. Namun, rencana ini mendapat penolakan dari sebagian warga yang merasa kurang setuju dengan konsep tersebut. (Rul)
Sentimen: negatif (99.1%)