Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor, Cianjur
Tokoh Terkait
UMK Tembus di Atas Rp3 Juta, Cianjur Ternyata Masuk Daftar Kabupaten dengan Penduduk Miskin Terbanyak di Jawa Barat
Ayobogor.com
Jenis Media: Regional

AYOBOGOR.COM - Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cianjur 2025 mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp 3.104.583,63.
Keputusan ini diumumkan oleh Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561.7/Kep.798-Kesra/2024 pada 17 Desember 2024 dan akan berlaku efektif pada 1 Januari 2025.
Kenaikan UMK ini memberikan harapan baru bagi para pekerja di Cianjur, karena akan meningkatkan daya beli mereka dan membantu memperbaiki kesejahteraan hidup.
Baca Juga: Profil Herdiat Sunarya, Bupati Ciamis Terpilih yang Punya Harta Kekayaan di Atas Rp14 Miliar
Dengan besaran UMK yang kini mencapai lebih dari 3 juta rupiah, Cianjur masuk dalam daftar sepuluh wilayah dengan UMK tertinggi di Jawa Barat.
Kenaikan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan upah yang lebih adil dan sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat.
UMK yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup bagi pekerja, terutama dalam menghadapi inflasi dan biaya hidup yang semakin meningkat.
Namun, di balik kenaikan UMK tersebut, Cianjur masih menghadapi masalah besar terkait kemiskinan. Meskipun UMK mengalami kenaikan, Cianjur tetap masuk dalam daftar Kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Warga Bogor di 17 Wilayah Ini Siap-siap Tampung Air, Ada Potensi Gangguan Pengaliran Pada 30 Januari 2025
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Cianjur mencatatkan angka penduduk miskin sebesar 10,22 persen pada tahun 2024.
Angka ini memang lebih baik dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, yakni 10,55 persen pada 2022 dan 11,18 persen pada 2021.
Meskipun demikian, persentase penduduk miskin di Cianjur masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten lainnya di Jawa Barat. Angka kemiskinan yang tinggi ini tentu menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
Kenaikan UMK yang signifikan bisa menjadi salah satu langkah untuk mengurangi angka kemiskinan, namun masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan yang lebih merata.
Baca Juga: TOP 5 Bakso Viral di Bogor, Porsi Jumbo dan Harga Gak Bikin Kantong Bolong
Pemerintah daerah diharapkan dapat terus berinovasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, agar kenaikan UMK bisa membawa dampak positif yang lebih luas, terutama bagi mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
Dengan UMK yang lebih tinggi, diharapkan Cianjur dapat menarik lebih banyak investor dan membuka peluang kerja baru yang lebih banyak bagi masyarakat, sehingga kemiskinan dapat ditekan lebih lanjut di masa depan.***
Sentimen: positif (100%)