Sentimen
Positif (87%)
30 Jan 2025 : 02.36
Informasi Tambahan

Agama: Islam

MTQ Internasional IV: Manifestasi Kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Seruan Pelestarian Lingkungan

30 Jan 2025 : 02.36 Views 65

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

MTQ Internasional IV: Manifestasi Kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Seruan Pelestarian Lingkungan

JAKARTA (KRJogja.com) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) bukan sekadar lomba seni membaca Al-Qur’an, tetapi juga merupakan manifestasi kecintaan terhadap Al-Qur’an serta bukti relevansi kitab suci dengan berbagai tantangan global, termasuk pelestarian lingkungan.

"Kenapa begitu kita mencintai Al-Qur’an? Karena kita tahu bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah, firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT). Al-Qur’an mampu mencerahkan masyarakat," ujar Menag Nasaruddin Umar saat membuka MTQ Internasional IV di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (29/1/2025).

Al-Qur’an dan Relevansi dengan Isu Global

Menag menyoroti bahwa Al-Qur’an selalu relevan dengan perkembangan zaman, bahkan dalam era digital seperti saat ini. Tema yang diusung dalam MTQ kali ini, "Al-Qur’an, Environment, and Humanity for Global Harmony," menegaskan bahwa ajaran Islam menyerukan pentingnya menjaga lingkungan dan harmoni global.

"Mari kita buktikan bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang menekankan betapa pelestarian lingkungan itu suatu keharusan," katanya.

Ia juga membantah tudingan bahwa kitab-kitab suci agama Ibrahim—termasuk Al-Qur’an, Injil, dan Taurat—menjadi pemicu eksploitasi alam. Surat Al-Baqarah ayat 30 yang menyebut manusia sebagai khalifah di muka bumi dan surat Al-Jasiyah ayat 13 yang menegaskan bahwa Allah menundukkan alam untuk manusia sering disalahartikan sebagai dalil untuk eksploitasi tanpa batas.

"Meskipun manusia sebagai khalifah, kita tidak boleh melampaui batas. Jika ingin bumi ini tetap lestari, kita harus merawatnya. Itu pesan Al-Qur’an," tegasnya.

MTQ Internasional IV: Peserta dari 38 Negara

Gelaran MTQ Internasional IV kali ini diikuti oleh 60 peserta dari 38 negara, dengan 22 dewan hakim berskala internasional, 15 di antaranya berasal dari Indonesia dan sisanya dari Timur Tengah, Afrika, serta Asia Tenggara.

Ajang ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah untuk menampilkan seni baca Al-Qur’an, tetapi juga momen untuk menyebarkan pesan Al-Qur’an tentang kemanusiaan dan lingkungan hidup kepada dunia. (Ati)

Sentimen: positif (87.7%)