Sentimen
Negatif (94%)
29 Jan 2025 : 19.55
Informasi Tambahan

Kasus: penganiayaan

Kisah Pilu Bocah di Nias: Kaki Patah dan Bengkok Karena Dianiaya Keluarga, Satu Orang Jadi Tersangka - Halaman all

29 Jan 2025 : 19.55 Views 25

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Kisah Pilu Bocah di Nias: Kaki Patah dan Bengkok Karena Dianiaya Keluarga, Satu Orang Jadi Tersangka - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Polisi menetapkan D sebagai tersangka kasus kekerasan terhadap seorang bocah berinisial NN (10) di Kecamatan Lolowau, Nias Selatan, Sumatra Utara (Sumut).

D diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan NN dari mendiang ayahnya.

Dia adalah pelaku utama yang menyebabkan NN patah kaki hingga bengkok.

"Setelah pemeriksaan, satu orang sudah ditetapkan tersangka inisial D. Hal itu berdasarkan hasil visum luar dan berkesesuaian dengan keterangan si anak NN," kata Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, Rabu (29/1/2025).

Penetapan tersangka ini berdasarkan hasil visum dan keterangan korban setelah viral di media sosial.

Diduga korban sudah lama menderita batin dan jasmani. Kasus ini mencuat ke publik setelah seorang warga mengunggah kondisi mengenaskan NN di media sosial.

Unggahan menyulut gelombang empati dan murka publik hingga viral.

Setelah viral, NN yang mengalami trauma berat telah mendapatkan perawatan medis dan pendampingan psikologis.

Polres Nias masih terus melakukan penyelidikan mendalam dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru.

Delapan orang telah diperiksa sebagai saksi, termasuk keluarga korban dan kepala desa setempat.

"Sejauh ini sudah ada delapan orang yang telah diperiksa, di antaranya 3 terlapor dan 5 saksi (tetangga) termasuk Kepala Desa setempat," kata Kapolres.

Seperti diketahui, kisah pilu bocah tersebut viral usai diunggah akun Facebook bernama Lider Giawa sejak Minggu 26 Januari 2025 dan viral di Instagram.

Merespon hal itu, Kapolres Nias Selatan langsung menjemput bocah tersebut untuk dibawa ke Rumah Sakit.

"Kemarin kita jemput untuk mendapatkan perawatan medis serta pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi mentalnya," kata AKBP Ferry Mulyana Sunarya.

Pada unggahan yang viral dilengkapi dengan narasi dugaan NN disiksa oleh kakek, nenek, tante dan paman selama bertahun-tahun.

Kedua kakinya dipatahkan dengan cara diinjak oleh paman dan tantenya.

Kapolres temui korban

AKBP Ferry Mulyana Sunarya sudah menemui di UPTD Lolowau, Kabupaten Nias Selatan.

Kapolres begitu merasa iba melihat kondisi Nelvin Ndruru yang masih kecil mendapat penyiksaan hingga Trauma.

Dalam kunjungan tersebut, AKBP Ferry memberikan hadiah kepada korban untuk menghibur sang bocah.

"Kami sudah melihat anaknya, untuk memberikan perhatian khusus, memastikan kondisi korban, serta menunjukkan bahwa pihak kepolisian peduli terhadap kasus-kasus seperti ini," ujar Kapolres, Selasa (28/1/2025)

Usai menemui NN, Kapolres bersama kepala desa setempat melanjutkan dengan meninjau rumah yang diduga menjadi tempat tinggal korban. Di lokasi itu, Kapolres berdiskusi dengan keluarga korban dan warga sekitar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan pada korban.

Kasus ini viral setelah video korban beredar luas di media sosial hingga memantik gelombang empati publik. Kapolres memastikan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini.

"Saat ini, tim dari Polsek Lolowau sedang melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Kami sudah menurunkan tim khusus. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan kami akan terus berupaya mengungkap fakta yang sebenarnya," ungkapnya.

Kapolres juga mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini. Langkah tersebut penting untuk menjaga privasi dan kenyamanan korban.

Masyarakat bersyukur, Kapolres gerak cepat berikan perhatian dan perlindungan pada sang bocah. Banyak yang berharap proses hukum berjalan lancar dan memberikan efek jera kepada terduga pelaku kekerasan.

"Kasus kekerasan terhadap anak menjadi salah satu perhatian utama bagi penegak hukum. Masyarakat segera melaporkan setiap tindakan kekerasan terhadap anak agar segera ditindaklanjuti. Jangan ragu untuk melapor jika ada tindakan yang mencurigakan," pungkasnya.

Beredar di media sosial bahwa korban anak yatim, ayahnya sudah meninggal dunia, dan ibunya kembali pada orangtuanya.

Sang anak kabarnya tinggal bersama kakek, nenek, pak uda dan tantenya.

Pemprov Sumut bantu biaya pengobatan

Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan menawarkan pengobatan kepada korban, Rabu (29/1/2025).

Dari Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, Kabid Pelayanan dan Kesehatan, dr Nelly Fitriani terbang ke Nias melihat langsung NN.

 Dinas Kesehatan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (P3AKB) membawa NN ke rumah sakit.

"Kami turun arahan atensi Pak Pj Gubernur Sumut melihat adik NN yang viral ada kekerasan anak di Nisel. Untuk itu saran Pak Pj Gubernur, bersama Dinas P3AKB turun langsung melihat," katanya.

Dokter Nelly mengatakan sudah memeriksa dan melihat kondisi medis NN. Tim Dinkes Sumut membawa NN ke RS Thomsen untuk melihat dan pemeriksaan radiologi kepada NN.

"Dinas Kesehatan berkontribusi dalam pelayanan dan pembiayaan kesehatan adik tersebut," ungkapnya.

"Besok adik akan dilihat dokter bedah umum selanjutnya akan kami koordinasikan lebih," katanya

Dari Dinas P3AKB mengatakan sudah melakukan peninjauan dan monitoring kepada NN korban kekerasan.

Dinas P3AKB memberikan bantuan, dan koordinasi lintas sektor Kabupaten Nias untuk memberikan langkah konkrit perlindungan dan hak anak.

Diketahui kasus penganiayaan terhadap seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan.

Kondisi korban yang memprihatinkan, dengan kaki patah dan bengkok, membutuhkan penanganan medis yang serius.

Kini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Dinas Kesehatan Provinsi telah menawarkan bantuan untuk biaya pengobatan korban.

Rencananya, korban akan dibawa ke Medan untuk mendapatkan perawatan intensif hingga sembuh.

"Kami sangat berterima kasih kepada Pemprov Sumut atas perhatian dan bantuannya. Ini adalah langkah yang sangat baik untuk memberikan harapan kesembuhan bagi korban," ujar Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana.

Kisah pilu bocah tersebut viral usai diunggah akun Facebook bernama Lider Giawa sejak Minggu 26 Januari 2025 dan viral di Instagram.

Merespon hal itu, Kapolres Nias Selatan langsung menjemput bocah tersebut dan dibawa ke Rumah Sakit.

"Kemarin kita jemput untuk mendapatkan perawatan medis serta pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi mentalnya," katanya. (Tribun Medan).

Sentimen: negatif (94.1%)