Sentimen
Positif (99%)
28 Jan 2025 : 07.10
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Arbel Yehud, Sandera Israel yang Ditahan Brigade Al-Quds, Minta Netanyahu Patuhi Perjanjian - Halaman all

28 Jan 2025 : 07.10 Views 29

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Arbel Yehud, Sandera Israel yang Ditahan Brigade Al-Quds, Minta Netanyahu Patuhi Perjanjian - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, merilis video tahanan Israel Arbel Yehud, yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Arbel Yehud muncul dalam video dalam keadaan sehat dan meyakinkan keluarganya bahwa dia baik-baik saja.

Ia berharap untuk dibebaskan seperti tahanan wanita Israel yang dibebaskan dari penawanan selama beberapa hari terakhir.

Arbel Yehud meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk melakukan segala upaya untuk memastikan gencatan senjata terus berjalan sesuai rencana sampai semua tahanan dari kedua belah pihak kembali ke rumah mereka dengan selamat.

Ia juga membenarkan dia video tersebut direkam pada Sabtu (25/1/2025), hari yang sama dengan pembebasan empat tentara wanita Israel dengan imbalan 200 tahanan Palestina.

Dalam video itu, Arbel Yehud mengatakan dia lahir pada tanggal 21 Juni 1995, dia memegang ID No. 315369132, dan berasal dari Kibbutz Nir Oz.

"Saya bertugas di tentara Israel dari Oktober 2013 hingga Oktober 2015, dengan nomor militer 8086762," kata Arbel Yehud dalam video itu, seperti diberitakan Al Jazeera.

Faksi perlawanan Palestina telah mengkonfirmasi mereka akan membebaskan Arbel Yehud dan dua tahanan lainnya sebelum Sabtu (1/2/2025) depan.

Sebelumnya, Hamas mengajukan proposal kepada mediator untuk melakukan proses pertukaran tambahan yang mencakup Arbel Yehud, sebelum pertukaran tahanan selanjutnya.

“Dengan dua tahanan pendudukan lainnya sebelum Jumat (31/1/2025) depan, dan pertukaran yang dijadwalkan pada Sabtu (1/2/2025) depan tetap sesuai jadwal dan mencakup tiga tahanan pendudukan," kata Hamas dalam pernyataannya, Senin (27/1/2025).

"Oleh karena itu, gerakan ini telah mencapai, dengan upaya para mediator, bahwa pemulangan para pengungsi akan dimulai mulai pagi ini, Senin, 27 Januari 2025," tambahnya.

Netanyahu sebelumnya mendesak Hamas untuk membebaskan Arbel Yehud, sebagai syarat untuk Israel menarik pasukannya dari poros Netzarim dan mengizinkan warga Gaza kembali ke utara.

Sebelumnya pada Minggu (26/1/2025), Hamas menunda membebaskan Arbel Yehud karena Hamas mengklasifikasikan dia sebagai tentara wanita Israel yang dilatih di bidang astronomi.

Sementara, Israel mengatakan Arbel Yehud adalah warga sipil dan menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata untuk membebaskan warga sipil terlebih dahulu.

Arbel Yehud (29) adalah wanita yang tinggal di pemukiman Nir Oz, pemukiman dekat timur Kegubernuran Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Menurut media Israel, Arbel Yehud ditangkap dari rumahnya bersama temannya, Ariel Kunio, yang juga tinggal di pemukiman tersebut.

Arbel Yehud ditampilkan di berbagai media Israel sebagai orang yang sangat tertarik dengan astronomi dan tidak ditahan oleh Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), melainkan oleh faksi lain yaitu Gerakan Jihad Islam (PIJ).

Saat menelusuri data pertama yang dipublikasikan oleh media Israel dan halaman media sosial yang dibuat untuk tahanan Israel setelah 7 Oktober 2023, tampaknya Arbel Yehud mendapat pelatihan eksplorasi ruang angkasa dan astronomi di militer Israel.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 47.306 jiwa dan 111.483lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (26/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Pada Minggu (19/1/2025), Israel-Hamas melakukan pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina sebagai bagian dari tahap 1 dalam perjanjian gencatan senjata.

Israel dan Hamas melakukan pertukaran tahanan kedua pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan tentara wanita Israel dengan 200 tahanan Palestina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sentimen: positif (99.2%)