Sentimen
Positif (98%)
28 Jan 2025 : 07.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Gunung, Tangerang

Kasus: Kemacetan

Kelaparan dan Kelelahan di Mobil, Kisah Wisatawan yang Hendak ke Puncak Terjebak Macet 8 Jam - Halaman all

28 Jan 2025 : 07.10 Views 19

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Kelaparan dan Kelelahan di Mobil, Kisah Wisatawan yang Hendak ke Puncak Terjebak Macet 8 Jam - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Libur panjang di awal pekan ini dimanfaatkan warga untuk liburan bersama keluarga ke tempat-tempat wisata.

Termasuk liburan ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tempat wisata favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

Banyaknya pengunjung ke kawasan Puncak membuat polisi melakukan rekayasa lalu lintas satu arah (one way).

Senin (27/1/2025) kemarin one way   sudah diberlakukan.

Namun tetap saja kemacetan menuju ke Puncak tak terhindarkan.

Ini membuat ribuan wisatawan kesal.

One way yang dilakukan dari arah Puncak menuju Jakarta sejak pukul 11.30 WIB membuat mereka terjebak di Ciawi selama berjam-jam.

Ribuan wisatawan ini tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju Puncak hingga one way berakhir pada pukul 21.30 WIB.

Para wisatawan merasa kesal karena pengaturan one way yang tidak jelas.

Banyak wisatawan yang mengaku kelaparan dan capek menunggu waktu dibukanya jalur ke Puncak.

Saking frustrasinya terjebak kemacetan, sejumlah wisatawan terpaksa naik ojek online menuju hotel yang telah dipesan.

Putri (33), wisatawan asal Tangerang Selatan, Banten, salah satu di antaranya.

Ia memilih naik ojeg online bersama dua anaknya yang masih kecil.

Sementara suaminya menunggu di mobil sampai lalu lintas menuju Puncak dibuka.

"Kami sudah terjebak sejak pukuk 12.00 WIB di Gadog," kata Putri di Simpang Gadog, Senin (37/1/2025).

Setelah menunggu selama 8 jam, Putri dan suaminya sepakat untuk menyewa jasa ojek online menuju hotel yang berada di Megamendung.

"Ya, mau ke hotel. Lokasinya di depan situ sebenernya, tidak jauh," papar Putri.

Putri terpaksa naik ojek online karena kedua buah hatinya sudah capai dan lelah menunggu berakhirnya one way.

"Mending tunggu di hotel, bisa rebahan. Nanti suami yang menyusul dengan mobil," tuturnya.

Dia berharap polisi memberikan kepastian untuk waktu buka tutup di jalur Puncak.

"Kami berharap ada waktu yang pasti kalau buka tutup jalur. Kalau ini kan gambling, kita tidak tahu sampak jam berapa," tandas Putri.

Penyebab Macet Parah

Laju kendaraan roda dua mapun roda empat atau lebih   tersendat karena tingginya volume kendaraan yang melintas.

Karena padatnya lalu lintas juga terdapat wisatawan yang memilih untuk beristirahat di pinggir jalan.

Mereka menepikan kendaraanya untuk beristirahat di lapak pedagang kaki lima (PKL) sambil menikmati keindahan alam dari dataran tinggi.

Bahkan, terdapat juga pemotor yang nekat naik ke trotoar di area Agro Wisata Gunung Mas Puncak Bogor.

Hal itu dikarenakan adanya kendaraan roda empat yang menerobos one way memaksakan melaju ke arah atas.

Dengan demikian, pemotor yang hendak mengarah ke atas menggunakan sisi kiri jalan tertutup oleh kendaraan tersebut dan terpaksa naik ke trotoar.

Tak cuma itu, seorang wisatawan mengurai pengalamannya saat melihat kemacetan di jalur Puncak Bogor.

Kisah tersebut diungkap sang wisatawan saat mengetahui ada angkutan kota (angkot) berwarna biru yang berhenti di pinggir namun memakan badan jalan tak jauh dari Gunung Mas.

Hal itupun berdampak terhadap kemacetan karena kendaraan roda dua yang hendak menuju Puncak tertutup jalannya oleh angkot tersebut.

Lalu Lintas Normal Malam

Pantauan Wartakotalive.com, lalu lintas di Jalan Raya Puncak kembali normal dua arah pada pukul 21.30 WIB.

"Untuk arus lalu lintas di jalur Puncak, pukul 21.30 WIB sudah penormalan," kata Kasat Lantas Polres Bohor, AKP Rizky Guntama, kepada wartawan di Simpang Gadog, Megamendung, Senin (27/1/2025) malam.

Dia menjelaskan jumlah kendaraan yang melintas di Jalur Puncak pada hari ketiga libur long weekend, Senin (27/1/2025), sebanyak 91.000 unit.

"Hari ini 91.000 unit lebih kendaraan yang naik dan turun di jalur Puncak. Angka ini lebih rendah dari hari Minggu kemarin yang mencapai 100.000 unit kendaraan," bebernya.

Rizky menjelaskan kendaraan yabg melintas di jalur Puncak didominasi kendaraan roda dua.

"Hampir 60 persen roda dua. Ini yang bikin macet karena mereka mengambil jalur sebelahnya," tandasnya.

Sentimen: positif (98.5%)