Sentimen
Kenapa Imlek Identik dengan Hujan? Ini Penjelasannya
Beritasatu.com
Jenis Media: Hiburan

Jakarta, Beritasatu.com - Tahun Baru Imlek merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang terkasih. Imlek identik dengan warna merah, angpau, dan hujan. Lalu, kenapa Tahun Baru Imlek identik dengan musim hujan?
Secara kalender, Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada Januari atau Februari. Kedua bulan ini bertepatan dengan puncak musim hujan di Indonesia.
Tidak heran, setiap kali perayaan Imlek tiba, hujan sering kali menjadi tamu yang hadir. Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (24/1/2025), menurut kepercayaan Tionghoa, hujan yang turun di saat Tahun Baru Imlek justru dianggap sebagai pertanda baik.
Dalam tradisi Tionghoa, hujan yang turun saat Imlek memiliki makna mendalam. Hujan dipercaya sebagai berkah dari langit yang membawa rezeki, kesuburan, dan keberuntungan. Air hujan dianggap suci dan menjadi simbol keberkahan yang akan mengalir sepanjang tahun.
Kepercayaan ini juga berkaitan erat dengan Dewi Kwan Im, sosok yang dihormati dalam budaya Tionghoa sebagai pelindung dan pemberi kasih sayang. Menurut legenda, Dewi Kwan Im menyiram bunga Mei Hwa dengan air hujan menjelang Tahun Baru Imlek.
Bunga Mei Hwa, yang dikenal sebagai simbol harapan dan ketabahan, dianggap sebagai perlambang awal yang baru. Turunnya hujan saat Imlek diyakini sebagai cara Dewi Kwan Im menyampaikan pesan keberuntungan kepada umat manusia.
Masyarakat Tionghoa memiliki tradisi khusus saat hujan turun pada Tahun Baru Imlek. Mereka berdoa untuk meminta perlindungan, kesehatan, dan kemakmuran sepanjang tahun.
Hujan menjadi simbol alam yang memberi kehidupan, sehingga masyarakat Tionghoa diingatkan untuk selalu bersyukur dan menjaga keseimbangan dengan alam.
Kepercayaan lainnya menyebutkan semakin deras atau sering hujan turun saat Imlek, semakin banyak keberuntungan yang akan diperoleh di tahun tersebut. Hujan bukan sekadar fenomena alam, tetapi juga pesan spiritual yang mengingatkan manusia akan pentingnya menghormati alam dan menjalani hidup dengan penuh syukur.
Selain simbol keberuntungan, hujan saat Imlek juga mengajarkan nilai harmoni dengan alam. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa alam dan manusia saling berkaitan. Ketika alam memberikan hujan sebagai berkah, tugas manusia adalah menjaga kelestarian lingkungan agar berkah tersebut terus mengalir.
Itulah penjelasan kenapa Imlek identik dengan hujan. Dengan makna yang begitu dalam, hujan saat Tahun Baru Imlek bukanlah hal yang sekadar kebetulan. Bagi masyarakat Tionghoa, hujan membawa pesan spiritual, keberuntungan, dan pengingat untuk terus bersyukur atas berkah yang diberikan oleh alam. Jadi, saat merayakan Imlek di tengah hujan, nikmatilah sebagai tanda kebaikan dan harapan yang cerah di tahun baru.
Sentimen: positif (99.8%)