Sentimen
Tokoh Terkait

Taufiek Bawazier
Industri Tekstil Mulai Tunjukkan Sinyal Positif, Ada Tiga Pabrik Baru yang Akan Dibangun - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Ekonomi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri mengalami keterpurukan pada tahun lalu. Banyaknya produk tekstil impor menjadi pemicu dan kondisi ketidakpastian global.
Di awal tahun ini, Kementerian Perindustrian mengungkap ada optimisme di industri tekstil karena adanya calon investor baru.
"Saya kira tekstil sekarang sudah mulai ada optimisme. Saya kemarin ada laporan sudah tiga hingga empat yang mau bangun pabrik. Ada MEG (Mono Ethylene Glikol) untuk benang dari recycling. Ada yang mau bangun pabrik," ungkap Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Pabrik MEG tersebut rencananya tidak akan dibangun di wilayah Jawa. Investor memilih lahan di wilayah Kalimantan untuk manufaktur.
"Belum ada datanya, tetapi yang jelas ada MEG di Kalimantan. Untuk benang dari recycling. Investornya dari asing," jelas Taufiek.
Nilai investasi sektor Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, serta Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Pada 2022, nilai investasi sektor tersebut tembus Rp 24,6 triliun dan pada tahun 2023 tercapai sebesar Rp 27,9 triliun.
Sementara pada triwulan I 2024 nilai investasi Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, serta Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki mencapai sebesar Rp 6,9 triliun.
Secara rata-rata pada tahun 2022-2024, proporsi investasi industri tekstil sebesar 40 persen, industri pakaian jadi sebesar 20 persen, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sebesar 40 persen.
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki serta Industri Tekstil dan Pakaian Jadi mengalami pertumbuhan positif pada triwulan I 2024.
Pertumbuhan kedua subsektor mencapai 5,90 persen (yoy) dan 2,64 persen (yoy) pada periode tersebut berdasarkan data BPS.
Sentimen: positif (61.5%)