Krjogja.com - YOGYA - Puluhan konsumen Apartemen Malioboro Park View mendatangi DPRD DIY, Rabu (22/1/2025) siang untuk berkeluh kesah sekaligus mencari solusi. Mereka putus asa karena hampir pasti tidak mendapatkan hak atas ruang apartemen yang dibeli baik secara kontan maupun kredit sejak 2018 lalu.

Asri Purwanto SH, Kuasa Hukum konsumen Malioboro Park View, mengatakan saat ini para kliennya mulai merasa putus asa karena mendapatkan fakta bahwa hutang developer pembangun apartemen, dengan nilai objek yang dilelang yakni bangunan dan tanah tidak seimbang. Menurut Asri, hutang developer di bank mencapai Rp 408 miliar sementara nilai objek Rp 103 miliar.

"Ini terbongkar saat kami mengajukan gugatan. Kalau tidak, kami tidak akan tahu. Kami bingung, maka itu mengadu kepada wakil kami di DPRD DIY untuk dibantu menemukan jalam keluar atas persoalan ini," ungkapnya.

Baca Juga: Penguatan Kompetensi Guru untuk Pendekatan Deep Learning

Berbagai laporan ke banyak instansi telah dilakukan para konsumen. Namun hasilnya nihil. Saat inipun laporan ke Polda DIY masih berjalan, dengan agenda pemeriksaan saksi.

"Ini upaya kami, karena dari apa yang kami temukan, bahwa teman-teman konsumen ini hampir pasti kehilangan hak, melihat jumlah hutang dan nilai objek itu. Para korban ini harus melunasi, setelah lunas hanya dapat selembar kertas pelunasan dan kunci, kalau tidak melunasi kena BI Checking," tambahnya.

Baca Juga: Kemendiktisaintek Targetkan Penataan ASN Rampung Juni

Sementara, Wakil Ketua DPRD DIY, Imam Taufik, yang menemui para korban menegaskan bahwa pihaknya menerima aspirasi dan akan menindaklanjuti bersama instansi terkait. Menurut Imam, persoalan tersebut harus diurai karena membawa serta nama DIY sebagai lokasi proyek.

"Kami menerima dan menampung aspirasi para korban. Kami punya atensi besar untuk hal ini, karena persoalan ini bisa mencoreng nama DIY. Persoalan ini harus diurai dengan jelas," tandas Imam. (Fxh)

Suasana audiensi bersama pimpinan DPRD DIY (Harminanto)