Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Daihatsu
Event: Ramadhan
Kab/Kota: Palmerah
Kasus: kecelakaan
4 Fakta Mobil Pelat Dinas Kementerian Pertahanan Ugal-ugalan di Palmerah
Medcom.id
Jenis Media: Nasional

Jakarta: Senin dini hari, 20 Januari 2025 di Palmerah, Jakarta Barat, suasana berubah mencekam ketika sebuah mobil dengan pelat dinas Kementerian Pertahanan (Kemhan) melaju ugal-ugalan, menabrak beberapa kendaraan dan melukai sejumlah orang. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dan melibatkan seorang pengemudi bernama MSK (23) yang ternyata adalah anak dari seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kemhan. Kejadian tersebut tak hanya mengejutkan masyarakat, tetapi juga menimbulkan banyak pertanyaan mengenai tanggung jawab dan etika penggunaan kendaraan dinas. Kementerian Pertahanan mengonfirmasi bahwa kendaraan tersebut memang milik PNS di kementerian mereka. "MSK adalah anak dari PNS Kemhan," kata Karo Infohan Kemhan, Brigjen Frega Wenas saat dikonfirmasi, Selasa, 21 Januari 2025. Berikut adalah empat fakta terkait insiden tersebut: 1. Mobil Dinas Digunakan untuk Keperluan Pribadi Kendaraan pelat dinas Kemhan yang digunakan MSK tidak dalam tugas resmi. Pelaku mengemudikan mobil tersebut dari arah Utara menuju Selatan saat insiden terjadi. Di dekat Pasar Bintang Mas, MSK menabrak seorang warga bernama Teguh Ramadhan (25) yang sedang menurunkan barang di pinggir jalan. Baca juga: Strategi Polisi Menurunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Tahun Ini 2. Beruntun Menabrak 4 Korban Setelah menabrak Teguh, MSK melarikan diri ke Jalan Palmerah Barat Raya. Di sana, ia kembali menabrak pengendara motor, TN (22), sebelum akhirnya menabrak minibus Daihatsu di dekat sebuah apotek. Kecelakaan beruntun ini mengakibatkan korban-korban dengan luka serius, termasuk patah kaki dan patah hidung. 3. Kemhan Berjanji Beri Sanksi Tegas Kementerian Pertahanan melalui Brigjen Frega Wenas menyatakan telah melakukan penyelidikan internal. Kemhan mempertimbangkan pencabutan pelat dinas. "Ke depan, Bagian Pengamanan Kemhan akan mengambil langkah untuk tidak memperpanjang masa berlaku pelat dinas tersebut sebagai bentuk komitmen Kemhan menjaga integritas dan kepercayaan publik, serta meminta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penyelesaian permasalahan ini kepada pihak yang berwenang," ujarnya. 4. Proses Hukum Berjalan Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Siswanto, mengungkap bahwa pelaku telah ditangani lebih lanjut oleh pihak kepolisian. MSK sendiri mengalami luka memar di wajahnya akibat insiden tersebut, sementara para korban lainnya mendapat perawatan intensif.
Jakarta: Senin dini hari, 20 Januari 2025 di Palmerah, Jakarta Barat, suasana berubah mencekam ketika sebuah mobil dengan pelat dinas Kementerian Pertahanan (Kemhan) melaju ugal-ugalan, menabrak beberapa kendaraan dan melukai sejumlah orang.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dan melibatkan seorang pengemudi bernama MSK (23) yang ternyata adalah anak dari seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kemhan.
Kejadian tersebut tak hanya mengejutkan masyarakat, tetapi juga menimbulkan banyak pertanyaan mengenai tanggung jawab dan etika penggunaan kendaraan dinas. Kementerian Pertahanan mengonfirmasi bahwa kendaraan tersebut memang milik PNS di kementerian mereka.
"MSK adalah anak dari PNS Kemhan," kata Karo Infohan Kemhan, Brigjen Frega Wenas saat dikonfirmasi, Selasa, 21 Januari 2025.
Berikut adalah empat fakta terkait insiden tersebut:
1. Mobil Dinas Digunakan untuk Keperluan Pribadi
Kendaraan pelat dinas Kemhan yang digunakan MSK tidak dalam tugas resmi. Pelaku mengemudikan mobil tersebut dari arah Utara menuju Selatan saat insiden terjadi. Di dekat Pasar Bintang Mas, MSK menabrak seorang warga bernama Teguh Ramadhan (25) yang sedang menurunkan barang di pinggir jalan.Baca juga: Strategi Polisi Menurunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Tahun Ini
2. Beruntun Menabrak 4 Korban
Setelah menabrak Teguh, MSK melarikan diri ke Jalan Palmerah Barat Raya. Di sana, ia kembali menabrak pengendara motor, TN (22), sebelum akhirnya menabrak minibus Daihatsu di dekat sebuah apotek. Kecelakaan beruntun ini mengakibatkan korban-korban dengan luka serius, termasuk patah kaki dan patah hidung.3. Kemhan Berjanji Beri Sanksi Tegas
Kementerian Pertahanan melalui Brigjen Frega Wenas menyatakan telah melakukan penyelidikan internal. Kemhan mempertimbangkan pencabutan pelat dinas."Ke depan, Bagian Pengamanan Kemhan akan mengambil langkah untuk tidak memperpanjang masa berlaku pelat dinas tersebut sebagai bentuk komitmen Kemhan menjaga integritas dan kepercayaan publik, serta meminta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penyelesaian permasalahan ini kepada pihak yang berwenang," ujarnya.
4. Proses Hukum Berjalan
Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Siswanto, mengungkap bahwa pelaku telah ditangani lebih lanjut oleh pihak kepolisian. MSK sendiri mengalami luka memar di wajahnya akibat insiden tersebut, sementara para korban lainnya mendapat perawatan intensif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(DHI)
Sentimen: negatif (100%)