AYOBOGOR.COM - Isu terkait pencairan bantuan sosial (bansos) kembali menjadi pembicaraan hangat di media sosial, terutama seputar saldo Rp400.000 yang masuk ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan distribusi beras 10 kg.

Banyak yang bertanya, apakah kabar ini benar atau hanya hoax? Lutfi Ashari, seorang pendamping sosial di chanel YouTube Diary Bansos, memberikan penjelasan terkait isu tersebut.

Menurut Lutfi, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memang berencana menyalurkan bantuan pangan beras 10 kg, yang semula dialokasikan untuk dua bulan (Januari dan Februari), kini diperpanjang hingga enam bulan.

Baca Juga: 8 Jenis Camilan yang Dipercaya Bawa Keberuntungan Saat Tahun Baru Imlek, Cocok Jadi Hadiah!

Untuk pencairan pertama, bantuan tersebut akan disalurkan kepada 16 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Meskipun begitu, Lutfi menekankan bahwa pencairan beras 10 kg ini belum dimulai.

Ia menjelaskan, meskipun ada informasi di media sosial mengenai barcode untuk pengambilan beras pada 20 Januari 2025, itu bukanlah surat resmi untuk pencairan bantuan.

"Melihat tampilan surat yang beredar di media sosial, jelas berbeda dengan surat yang biasa digunakan untuk pencairan bantuan pangan beras 10 kg melalui PT Pos Indonesia. Jadi, bisa dipastikan itu bukan surat undangan resmi," ujar Lutfi.

Lutfi juga menjelaskan bahwa penyaluran bantuan beras ini akan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan situasi ekonomi di bulan-bulan mendatang.

Baca Juga: Benarkah Saldo Bansos Rp400 Ribu Cair di KKS Bank BNI? Cek Informasinya di Sini

Oleh karena itu, para KPM diharapkan untuk bersabar, dan mereka akan diberi informasi lebih lanjut mengenai waktu dan cara pengambilan beras melalui surat undangan yang resmi dari petugas desa masing-masing.

Selain itu, Lutfi membahas isu lain yang juga ramai dibicarakan, yaitu saldo Rp400.000 yang diklaim telah cair pada 20 Januari 2025.

Lutfi menjelaskan bahwa jika benar ada KPM yang melihat saldo tersebut, kemungkinan itu adalah pencairan susulan untuk periode 2024.

Sementara itu, untuk pencairan tahap pertama tahun 2025, baik bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) masih belum dicairkan.

Baca Juga: Aeon Mall Sentul City Gelar Serenity of the Lotus Food Festival, Ini Rekomendasi kuliner Viral yang Wajib Dicoba

“Jika ada KPM yang melihat saldo masuk Rp400.000, itu kemungkinan besar untuk pencairan periode 2024 yang terlambat, bukan tahap pertama tahun 2025,” jelas Lutfi.

Lutfi juga mengingatkan pentingnya kewajiban bagi KPM untuk menyimpan dan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mereka dengan aman.

Ia menegaskan, KPM harus memegang sendiri kartu KKS-nya, agar tidak terjadi penyalahgunaan bantuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Jangan biarkan kartu KKS Anda disimpan oleh orang lain, karena ini adalah hak Anda. Jika ada pihak lain yang meminta atau memaksa, KPM wajib menolaknya,” tambah Lutfi.

Dengan informasi ini, diharapkan para KPM bisa lebih paham mengenai proses penyaluran bantuan dan menghindari penyalahgunaan bantuan sosial.***