Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Pembenahan Domestik Kunci Hadapi Ancaman Ekonomi Gelap 2025
Beritasatu.com
Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Indonesia harus bersiap menghadapi prediksi perekonomian global yang disebut semakin gelap pada 2025. Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu mengidentifikasi langkah-langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan ekonominya.
Pakar ekonomi Universitas Indonesia Telisa Aulia Felianty menjelaskan, Indonesia harus fokus pada inovasi dan reformasi terkait regulasi bisnis.
“Intinya kita harus melakukan inovasi, mendorong reformasi birokrasi, regulasi, meningkatkan bisnis dan daya saing. Itu memang resep yang biasa. Negara berkembang masih berjuang untuk terus meningkatkan hal tersebut,” ungkap Telisa kepada Beritasatu.com, Senin (20/1/2025).
Telisa juga menyoroti pentingnya meningkatkan daya saing bisnis Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2025, yang saat ini masih tertinggal dari negara, seperti Vietnam.
“Indonesia harus melakukan perbaikan di bidang competitiveness bisnis. Menurut laporan Bank Dunia 2024, kita masih tertinggal beberapa poin dari Vietnam. Di tengah perang dagang, investasi dan teknologi, Vietnam cukup banyak diuntungkan. Pertumbuhannya konsisten, begitu juga dengan Filipina,” jelas Telisa.
Menurut Telisa, Indonesia harus lebih waspada dan terus berupaya memperbaiki aspek-aspek domestik, tanpa terlalu bergantung pada saran luar negeri.
"Indonesia tidak perlu terlalu khawatir, tetapi harus lebih waspada. Perbaikan domestik yang diperlukan adalah soal kepastian hukum dan bagaimana inovasi bisa berkembang lebih pesat di dalam negeri," tambahnya.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian, Telisa menekankan pentingnya perbaikan dalam hal hukum dan inovasi.
Meskipun Indonesia memiliki tantangan terkait pertumbuhan ekonomi 2025, tetapi jika mampu melaksanakan perbaikan secara mandiri dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan domestik, maka Indonesia bisa mempertahankan daya saing dan meraih kesempatan di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Sentimen: positif (99.6%)