Sentimen
Negatif (99%)
20 Jan 2025 : 09.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilacap, Cirebon, Gambir, Madiun, Malang, Purwokerto, Semarang, Solo, Surabaya

Tokoh Terkait

Daftar 16 Kereta Api Baru yang Akan Beroperasi per 1 Februari, Simak Rutenya - Halaman all

20 Jan 2025 : 09.59 Views 95

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Ekonomi

Daftar 16 Kereta Api Baru yang Akan Beroperasi per 1 Februari, Simak Rutenya - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kembali membuat gebrakan lewat peluncuran 16 kereta api (KA) baru.

Peluncuran KA baru ini digelar bersamaan dengan pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 yaitu per 1 Februari 2025.

Peluncuran sejumlah kereta api baru ini merupakan langkah strategis KAI dalam meningkatkan kenyamanan serta memberikan kontribusi dalam pengembangan titik-titik ekonomi baru di berbagai wilayah.

Terlebih kereta baru ini menghubungkan destinasi-destinasi wisata strategis seperti Ketapang, Malang, Madiun, Pasarsenen, dan Surabaya.

"Dengan diresmikannya Gapeka 2025, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan perjalanan yang nyaman, aman, dan tepat waktu."

"Peluncuran kereta api baru ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas antar wilayah dan memberikan solusi mobilitas yang lebih baik, terutama di jalur-jalur strategis,” kata Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.

Lebih lanjut hadirnya KA baru dimaksudkan agar waktu perjalanan kereta api akan semakin singkat dan efisien.

Daftar Kereta Api Baru yang Hadir per 1 Februari 2025:

1. KA Ijen Ekspres (KA 240F-241F) relasi Ketapang-Malang

2. KA Ijen Ekspres (KA 242-239F) relasi Malang – Ketapang

3. KA Madiun Jaya (KA 143) relasi Madiun – Pasarsenen

4. KA Madiun Jaya (KA 144) relasi Pasarsenen – Madiun

5. KA Cakrabuana (KA 121) relasi Purwokerto – Gambir

6. KA Cakrabuana (KA 122) relasi Gambir – Cirebon

7. KA Cakrabuana (KA 123) relasi Cirebon – Gambir

8. KA Cakrabuana (KA 124) relasi Gambir- Purwokerto

9. KA Gunungjati (KA 117) relasi Cirebon – Gambir

10. KA Gunungjati ( KA 118) relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng

11. KA Gunungjati ( KA 119) relasi Semarang Tawang Bank Jateng – Gambir

12. KA Gunungjati ( KA 120) relasi Gambir – Cirebon

13. KA Sancaka Utara ( KA 233F-234F-235F) relasi Surabaya Pasar Turi – Cilacap

14. KA Sancaka Utara ( KA 236F – 237F – 238F) relasi Cilacap -Surabaya Pasar Turi

15. KA Batavia relasi Solo Balapan – Gambir

16. KA Batavia relasi Gambir- Solo Balapan.

KA baru ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas modern, termasuk kereta eksekutif, bisnis, dan ekonomi dengan kapasitas bervariasi antara 360 hingga 580 penumpang.

KAI juga terus menghadirkan beragam inovasi untuk mengurangi dampak lingkungan.

Di antaranya adalah dengan menyediakan water station di stasiun, menggunakan teknologi face recognition, serta mengganti alat makan dengan yang berbahan kayu di layanan makan kereta.

KAI juga meluncurkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI pada Desember 2024 lalu, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih transportasi ramah lingkungan.

Untuk mendukung kelancaran operasional perjalanan kereta api, KAI juga telah melakukan penggantian bantalan kayu pada jembatan baja dengan bantalan sintetis yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan efisien

Gapeka 2025

Selain merilis kereta api baru, KAI juga memberlakukan Grafik Perjalanan KA (Gapeka) 2025, menggantikan Gapeka 2023 yang sebelumnya digunakan oleh KAI.

Pedoman ini biasanya digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, dan penyusulan, yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.

Rilisnya Gapeka 2025 membuat sebagian kereta api mengalami perubahan jadwal keberangkatan.

Mengutip dari KAI, rincian efisiensi efisiensi waktu perjalanan KA Antarkota Jawa pada Gapeka 2025 yaitu 225 menit untuk kereta api kelas eksekutif, 486 menit kelas eksekutif campuran, 1.221 menit kelas ekonomi, dan 519 menit kelas ekonomi campuran.

(Tribunnews.com/Namira)

Sentimen: negatif (99.8%)