Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Grogol, Gunungkidul, Solo, Sukoharjo
Tokoh Terkait
Peringatan Dini Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo Wajib Diketahui Warga
Krjogja.com
Jenis Media: News

KRjogja.com - SUKOHARJO - Kondisi early warning system (EWS) dipastikan berfungsi normal. Kepastian tersebut setelah dilakukan pengecekan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Keberadaan EWS sangat penting sebagai bentuk peringatan dini masyarakat saat terjadi banjir luapan Sungai Bengawan Solo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (19/1/2025) mengatakan, BPBD Sukoharjo bersama BBWSBS sudah melakukan pengecekan terhadap EWS disejumlah titik wilayah. Pengecekan dilakukan sebagai persiapan mengantisipasi bencana alam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
EWS sebelumnya sengaja dipasang sebagai bentuk kewaspadaan peringatan dini kepada masyarakat saat terjadi banjir. Setelah dilakukan pengecekan diketahui hasil kondisi EWS berfungsi normal. Tidak ditemukan kerusakan parah sehingga mengambat fungsi alat.
Baca Juga: Endah Siap Bawa Perubahan Signifikan di Pemkab Gunungkidul
"Kondisi EWS setelah dilakukan pengecekan dalam keadaan berfungsi normal. Artinya bisa digunakan sebagai bentuk peringatan dini kepada masyarakat mengantisipasi banjir luapan Sungai Bengawan Solo," ujarnya.
Pengecekan EWS sengaja dilakukan BPBD Sukoharjo dengan melibatkan BBWSBS yang memiliki kewenangan. Petugas sudah melakukan pengecekan EWS dan kelengkapan alat lain yang dibutuhkan.
Terpenting juga evaluasi mengenai deteksi dini bahaya banjir disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. EWS nantinya tidak hanya menjadi tanggungjawab petugas saja, namun juga melibatkan masyarakat membantu pengawasan dan perawatan agar tidak cepat mengalami kerusakan.
"Kondisi cuaca sekarang di bulan Januari curah hujan meningkat dan Februari mendatang diperkirakan puncak musim hujan. Kami agendakan pengecekan EWS bersama BBWSBS secepatnya sebagai deteksi dini Kewaspadaan bencana alam banjir," lanjutnya.
Baca Juga: Mainkan Harga Eceran Pupuk Subsidi Bakal Terancam Denda Rp 1 Miliar
BPBD Sukoharjo terus melakukan pemantauan wilayah rawan bencana alam ditengah kondisi perubahan cuaca ekstrem. Salah satu yang dipantau yakni kerawanan banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Mojolaban dan Polokarto.
“Sudah banyak relawan peduli terhadap bencana alam dan mereka turun membantu masyarakat. Salah satunya memberikan informasi kewaspadaan banjir dengan memantau kondisi sungai atau kali,” lanjutnya.
Kerawanan banjir semakin besar setelah ada peningkatan curah hujan. Kondisi tersebut sangat terasa dampaknya bagi Sukoharjo karena sering dilanda banjir setiap tahun akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
Pengecekan EWS dilakukan BPBD Sukoharjo dengan melibatkan BBWSBS di lima lokasi berbeda tempat pemasangan EWS. EWS tersebut seperti terpasang di Dam Colo Pengkol-Nguter, Serenan-Sukoharjo, Bacem-Grogol, Peren-Pranan Polokarto dan Laban-Mojolaban.
Baca Juga: Bahas Diskon Tiket Mudik Lebaran 2025, AHY Undang Menhub dan Menteri BUMN
Sentimen: negatif (87.7%)