Sentimen
Negatif (99%)
18 Jan 2025 : 10.05

7 Jam Rapat hingga Pagi, Kabinet Israel Setujui Gencatan Senjata, 1.700 Warga Palestina Akan Bebas - Halaman all

18 Jan 2025 : 10.05 Views 27

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

7 Jam Rapat hingga Pagi, Kabinet Israel Setujui Gencatan Senjata, 1.700 Warga Palestina Akan Bebas - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Kabinet Israel akhirnya sepakat untuk menyetujui gencatan senjata Israel-Hamas setelah menggelar rapat panjang dan pemungutan suara.

Rembukan itu dilaporkan berlangsung lebih dari 7 jam dari Jumat malam, (17/1/2025), hingga Sabtu dini hari.

“Pemerintah telah menyepakati rancangan pengembalian sandera. Rancangan untuk pembebasan sandera akan mulai berlaku hari Minggu, 19 Januari 2025,” kata Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN.

Kabinet beranggotakan 33 menteri itu menyepakati gencatan senjata setelah ada saran sebelumnya dari kabinet keamanan.

Dikutip dari The Times of Israel, Kantor Netanyahu melaporkan ada 24 menteri yang mendukung gencatan, sedangkan yang menolak ada delapan.

Menteri yang menolak antara lain David Amsalem dan Amichai Chikli dari Partai Likud lalu Itamar Ben Gvir, Yitzhak Wasserlauf, dan Amichai Eliyahu dari Partai Otzma Yehudit.

Kemudian, ada Bezalel Smotrich, Orit Strock, dan Ofir Sofer dari Partai Zionisme Religius.

Ben Gvir dan Smotrich sudah berulang kali mengancam akan keluar dari kabinet jika gencatan senjata disetujui. Ketika berita ini ditulis, belum diketahui nasih kedua menteri itu.

Pihak yang menolak masih bisa mengajukan petisi kepada Mahkamah Agung.

Israel mengatakan ada 89 sandera yang masih ada di Gaza. Setengah dari jumlah itu diyakini masih hidup. Mereka adalah warga Israel dan non-Israel.

Sebanyak tiga sandera dilaporkan akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata. Sandera yang dibebaskan pada tahap pertama berjumlah 33 orang.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir: (Khaberni)

Lembaga penyiaran Israel, Kan, menyebut sebagian besar warga Israel mendukung gencatan senjata diteruskan ke tahap kedua.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan Kan, ada 55 persen warga Israel yang ingin kesepakatan itu berlanjut meski hal itu berarti perang harus diakhiri.

Sebanyak 27 persen meyakini perang di Gaza harus tetap dilanjutkan setelah tahap pertama berakhir, sedangkan 18 persen mengaku tidak tahu.

Sebelumnya, Netanyahu telah berulang kali mengaku akan melanjutkan perang di Gaza hingga Hamas dihancurkan.

Tempo hari Partai Likud yang menaungi Netanyahu bahkan mengeluarkan pernyataan yang isinya mengklaim presiden terpilih AS Donald Trump telah memberikan jaminan kepada Netanyahu bahwa Israel bisa melanjutkan perang setelah gencatan tahap pertama.

Pada tahap pertama, Israel dan Hamas akan merundingkan syarat-syarat tahap kedua. Sisa sandera di Gaza akan dibebaskan pada tahap kedua.

Juru penengah akan memastikan kedua belah pihak tetap berada di meja perundingan hingga kesepakatan mengenai tahap kedua tercapai. Tahap kedua akan diakhiri dengan gencatan senjata permanen.

Warga Israel berunjuk rasa menolak perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas, Selasa malam, (14/1/2025). (The Times of Israel) 117 tewas sejak pengumuman gencatan senjata

Serangan Israel ke Gaza masih berlanjut setelah ada pengumuman gencatan senjata.

Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, mengatakan serangan Israel telah menewaskan 117 orang sejak pengumuman itu. Korban luka mencapai 266 orang.

Basal menyebut ada 30 orang dari para korban tewas itu yang masih anak-anak. Kebanyakan korban tewas terbunuh di Kota Gaza.

Hari Jumat kemarin Hamas sempat menuding Israel berupaya menggagalkan kesepakatan dengan cara meningkatkan serangan udara di Gaza.

1.700 warga Palestina akan dibebaskan

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel akan membebaskan lebih dari 1.700 warga Palestina yang ditahan. Mereka ditukar dengan 33 warga Israel yang disandera Hamas di Gaza.

Israel akan mulai menarik pasukannya dari sejumlah area di Gaza.

Pada saat yang bersamaan akan ada 600 truk pengangkut bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza setiap hari.

Hingga saat ini serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 47.000 warga Palestina. Namun, hasil kajian baru-baru ini menyebut jumlah kematian mungkin akan jauh lebih banyak.

(Tribunnews.com/Febri)

Sentimen: negatif (99.6%)