Sentimen
Negatif (100%)
17 Jan 2025 : 06.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv

Tokoh Terkait

Warga Israel Sorak Gembira, Rayakan Gencatan Senjata Gaza yang Bakal Dimulai 19 Januari - Halaman all

17 Jan 2025 : 06.06 Views 57

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Warga Israel Sorak Gembira, Rayakan Gencatan Senjata Gaza yang Bakal Dimulai 19 Januari - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Setelah melewati proses negosiasi yang panjang, Hamas dan Israel akhirnya menyepakati usulan gencatan senjata yang akan dimulai pada 19 Januari 2025.

Hal ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, selaku mediator gencatan senjata Gaza, pada Kamis (16/1/2025).

Dalam pengumuman yang dikutip Al Jazeera, Perdana Menteri Qatar menjelaskan Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang di Gaza.

Tak hanya itu, keduanya juga sepakat melakukan pertukaran tawanan, dengan Hamas melepaskan tawanan Israel.

Sementara, Israel bersedia mengembalikan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Menyambut kabar baik ini, sejumlah keluarga para sandera Israel tampak riang dan lega setelah mendengar kabar gencatan senjata.

Penampakan serupa juga terlihat di sudut Ibu Kota Israel, Tel Aviv, di mana sejumlah keluarga sandera tampak bersorak merayakan kesepakatan gencatan senjata ini.

Mereka mengatakan gencatan senjata ini merupakan "langkah maju" yang bisa membawa para sandera kembali ke rumah.

"Saya perlu menciptakan kata baru untuk menggambarkannya - saat kegembiraan dan kekhawatiran bertemu," kata Efrat Machikawa, keluarga korban sandera Israel.

Meski telah ada kesepakatan, yang seharusnya membebaskan semua sandera yang ditahan Hamas, namun keluarga sandera tetap bersikap hati-hati.

"Optimisme yang terkendali" adalah kata-kata yang digunakan Ibu Machikawa untuk menjelaskan perasaannya setelah mendengar berita tersebut.

Dia menggambarkan negosiasi itu sebagai "rollercoaster".

"Kami hampir tidak bisa bernapas," katanya, seraya menambahkan bahwa ia tidak tahu kapan pamannya akan dibebaskan.

Menurut data BBC International, 94 dari 251 sandera yang disandera pada 7 Oktober 2023 masih ditahan di Gaza.

Sebanyak 60 orang diduga masih hidup sementara  34 tewas.

Sekitar 109 sandera telah dibebaskan melalui negosiasi, baik atas dasar kemanusiaan atau selama gencatan senjata sementara pada November 2023.

Sementara, delapan sandera telah diselamatkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Warga Gaza Sambut Gencatan Senjata

Tak hanya warga Israel, masyarakat Gaza juga menyambut hangat kesepakatan gencatan senjata yang baru saja disepakati Israel dan Hamas.

Sejumlah orang terlihat keluar ke jalan, bersorak gembira, dan berpelukan, menanti dimulainya gencatan senjata.

Sementara, segerombolan warga Gaza lainnya terlihat berkumpul dan bernyanyi bersama.

Beberapa orang tampak menabuh drum dan mengibarkan bendera Palestina.

"Saya tidak percaya bahwa mimpi buruk lebih dari setahun ini akhirnya akan segera berakhir."

"Kami kehilangan begitu banyak nyawa, kami telah kehilangan segalanya," kata warga Gaza City yang mengungsi di Kamp Nuseirat, Randa Sameeh.

Sementara itu, di luar Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, ratusan warga Palestina berkumpul untuk bernyanyi. Mereka juga mengibarkan bendera Palestina.

Isi Gencatan Senjata

Waktu gencatan senjata ini digelar beda sehari dengan pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada 20 Januari.

Menurut informasi yang beredar, gencatan senjata ini akan terbagi dalam tiga fase, di mana setiap fase berlangsung selama 42 hari. Berikut poin-poin setiap fase gencatan senjata .

Fase Pertama Gencatan Senjata Israel-Hamas

Hamas membebaskan 33 sandera termasuk warga sipil dan tentara perempuan, anak-anak dan warga sipil berusia di atas 50 tahun. Israel membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 untuk setiap tentara perempuan. Penghentian pertempuran, pasukan Israel bergerak keluar dari daerah berpendudukan ke pinggiran Jalur Gaza. Warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke rumah, lebih banyak bantuan memasuki Jalur Gaza. Pasukan Israel akan mundur ke pinggiran Gaza dan banyak warga Palestina akan dapat kembali ke sisa-sisa rumah mereka saat bantuan masuk.

Fase Kedua

Deklarasi "Ketenangan berkelanjutan". Pengumuman kembalinya ketenangan yang berkelanjutan atau penghentian operasi militer dan permusuhan. Hamas membebaskan sandera laki-laki yang tersisa (tentara dan warga sipil) dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang belum dinegosiasikan dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Fase Ketiga

Jenazah sandera Israel yang telah meninggal ditukar dengan jenazah pejuang Palestina yang telah meninggal. Pelaksana rencana rekonstruksi di Gaza yang akan dilakukan di bawah pengawasan internasional. Penyeberangan perbatasan untuk pergerakan masuk dan keluar Gaza dibuka kembali

(Tribunnews.com / Namira)

Sentimen: negatif (100%)