Krjogja.com - SLEMAN - Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, M. Iftitah Sulaiman S., melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (BBPPM) Yogyakarta, Selasa (14/1/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Transmigrasi RI untuk mengimplementasikan paradigma baru dalam program transmigrasi yang menekankan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Transmigran yang unggul dan kompeten dalam menyukseskan “8 Transformasi Transmigrasi”.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri M. Iftitah Sulaiman S. didampingi segenap jajaran pimpinan Esselon I dan II di Kementerian Transmigrasi RI disambut oleh Kepala BBPPM Yogyakarta Tunggak Santosa beserta seluruh pegawai. Iftitah menyimak dengan seksama penyampaian profil BBPPM Yogyakarta yang memiliki sejarah panjang dan peran strategis dalam mempersiapkan Calon Transmigran yang akan ditempatkan melalui pelatihan berbasis kompetensi.

Menteri Iftitah dalam paparannya menyampaikan 8 Transformasi Transmigrasi yang sedang dicanangkan oleh Kementerian Transmigrasi saat ini, meliputi SDM yang terdidik dan terlatih, kepemilikan individu menjadi kepemilikan kolektif, individu menjadi kerja kolektif, semula 2 Ha dikelola 1 KK berubah menjadi 200 Ha dikelola 15 orang dibawah manajemen aset kawasan, distribusi kesejahteraan tidak merata menjadi kesejahteraan yang merata di seluruh kawasan, keputusan bersama gotong royong berasas kekeluargaan, penggunaan alat mesin modern berbasis teknologi, produk unggulan transmigrasi berskala besar serta produk beragam sesuai potensi masing-masing kawasan.

Baca Juga: Mendes Yandri Optimis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Suplai Program Makan Bergizi Gratis

Dalam penjelasannya, Menteri Iftitah menekankan pentingnya menyiapkan SDM calon transmigran yang akan diberangkatkan maupun pemberdayaan masyarakat transmigrasi, sehingga BBPPM Yogyakarta memiliki peran yang sangat vital dalam menyukseskan program Kementerian Transmigrasi RI. Paradigma baru ini menuntut untuk memandang transmigrasi bukan hanya sebagai pemindahan penduduk, tetapi sebagai peluang untuk mencetak SDM unggul yang mampu membangun daerah baru secara mandiri dan berkelanjutan.

"Program transmigrasi di era modern ini tidak hanya berorientasi pada aspek kuantitas, tetapi juga kualitas. Dengan SDM yang kompeten, para transmigran diharapkan mampu mengembangkan berbagai sektor di bidang pertanian, peternakan, perikanan, industri, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal," ungkap Iftitah.

Mentri Iftitah sempat meninjau fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki BBPPM Yogyakarta, termasuk lahan praktek dan percontohan yang ada. Fokus utama dari kunjungan ini adalah memastikan tersedianya tempat pelatihan yang mampu menciptakan transmigran yang tidak hanya siap pindah lokasi, tetapi juga siap berkontribusi dengan kompetensi yang dimiliki secara maksimal di daerah tujuan.

Baca Juga: Sumber Pertumbuhan Baru Dorong Ekonomi DIY Inklusif Berkelanjutan

"Harapannya program transmigrasi dapat menjadi solusi strategis untuk pemerataan pembangunan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pengurangan kesenjangan sosial-ekonomi di berbagai wilayah Indonesia," pungkas Mentri Iftitah. (Fxh)