Menko Perekonomian Sambut Baik BI Rate Turun, Bisa Dorong Konsumsi
Espos.id
Jenis Media: Ekonomi

Espos.id, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Airlangga menjelaskan penurunan BI Rate bisa berdampak ke penurunan suku pinjaman konsumsi seperti KPR hingga kredit kendaraan sehingga dapat mendorong konsumsi masyarakat. "Ya tentu semua yang bisa menurunkan biaya tinggi itu akan meningkatkan daya beli," ujar Airlangga seusai acara BNI Investor Daily Roundtable di Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan konsumsi rumah tangga memang menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi rumah tangga, sambungnya, berkontribusi sekitar 54% terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB). Oleh sebab itu, pemerintah ingin terus menjaga daya beli masyarakat. Caranya, tambah Airlangga, dengan memberikan sejumlah insentif fiskal.
Selama Januari—Februari 2025, pemerintah memberi bantuan pangan/beras tiap keluarga 10 kg untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan diskon listrik 50% untuk pelanggan dengan daya sampai 2.200 VA. Kemudian, sambungnya, PPh Final UMKM 0,5% diperpanjang hingga akhir 2025, subsidi bunga 5% revitalisasi mesin untuk produktivitas di sektor padat karya, diskon PPN 100% sampai dengan Rp2 miliar untuk pembelian rumah dengan harga maksimal Rp5 miliar, hingga PPh Pasal 21 karyawan industri padat karya yang bergaji sampai dengan Rp10 juta ditanggung pemerintah.
"Pemerintahan mengeluarkan berbagai insentif, itu supaya sektor konsumsi masih bisa tetap bergerak, kemudian sektor industri juga bisa berjalan," jelasnya. Dia pun meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025 akan didorong oleh konsumsi rumah tangga. Apalagi, momen Ramadan yang kerap mendorong daya beli masyarakat berada di kuartal I/2025.
Sentimen: neutral (0%)