Sentimen
Undefined (0%)
15 Jan 2025 : 21.30
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Sleman, Yogyakarta

Pasok Susu untuk MBG, Koperasi di Sleman Bakal Terima 1.500 Sapi dari Australia

15 Jan 2025 : 21.30 Views 33

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jogja

Pasok Susu untuk MBG, Koperasi di Sleman Bakal Terima 1.500 Sapi dari Australia

Esposin, SLEMAN – Koperasi Susu Merapi Sejahtera atau Samesta yang berada di Kabupaten Sleman akan kedatangan 1.500 ekor sapi perah dari Australia. Ribuan ekor sapi ini untuk memenuhi kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis (MBG) di Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Koperasi Samesta tersebut akan menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan untuk mendatangan ribuan ekor sapi tersebut. Badan Gizi Nasional (BGN) telah mendatangi koperasi tersebut untuk membahas pasokan sapi tersebut pada Selasa (14/1/2025). 

Ketua Koperasi Samesta, Ruslan, mengatakan Kementerian Peternakan dan perusahaan terkait telah menjalin komunikasi dengan koperasi ihwal kerja sama penyediaan susu dalam program MBG. Hanya, pasokan susu dari peternak yang berada di bawah naungan Koperasi Samesta terbatas.

“SPPG [Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi] juga sudah ke sini untuk membicarakan kebutuhan susu. Kebutuhan di setiap dapur itu 600 liter per hari. Padahal informasi kemarin itu rencananya ada sekitar 170 dapur di DIY,” kata Ruslan ditemui di kantornya, Rabu (15/1/2025).

Ada 250 anggota atau peternak dari 13 kelompok baik di Kapanewon Pakem maupun Cangkringan yang berada di bawah naungan Koperasi Samesta. Dalam setahun, peternak tersebut dapat memproduksi 1,15 juta liter susu.

Susu tersebut telah terserap habis ke PT Sarihusada Generasi Mahardhika. Pada 2025, Koperasi Samesta telah berkontrak untuk memasok 4.000 liter susu per hari. Sedangkan produksi sisanya didistribusikan ke retailer atau agen susu sapi di DIY.

“Dengan hal ini, kami masih membutuhkan penambahan populasi. Maka ketika ada kabar Pemerintah Pusat akan mengimpor sapi, itu kabar baik bagi kami. Paling tidak Maret 2025 kami akan kedatangan 1.500 sapi jenis Friesian Holstein dari Australia,” katanya.

Sapi Friesian Holstein tersebut, kata Ruslan, juga akan berperan baik dalam memperbaiki keturunan sapi yang ada di Kapanewon Pakem maupun Cangkringan pasca wabah kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) pada 2022.

Ruslan mengaku kesulitan mencari bibit sapi perah bagus pasca kasus PMK tersebut. Dia berharap kerja sama dengan perusahaan juga akan memberikan manfaat positif ke peternak. Dengan begitu, manfaat program MBG bukan hanya menyasar anak sekolah, ibu hamil, dan warga lansia, tapi juga untuk peternak.

“Sebelum bertemu BGN, kami memang sudah dapat rekomendasi dari Kementerian Peternakan dan perusahan yang akan bekerja sama dengan kami. Mungkin ke depan, akan banyak perusahaan yang mencari mitra,” ucapnya.

Kerjasama tersebut perlu mendapat perhatian dan dukungan dari Pemerintah, utamanya dalam mencegah penyebaran kasus PMK di Bumi Sembada. Ruslan mengaku ketika PMK mendera Kabupaten Sleman pada 2022, koperasi kehilangan produksi susu hingga 60% dari produksi yang seharusnya dapat mencapai 5.000 liter per hari. 

“Kalau sekarang, tidak ada kasus PMK yang menyerang ternak anggota koperasi,” ucapnya.

Plt. Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono mengatakan kasus aktif PMK di Bumi Sembada tidak memengaruhi harga susu saat ini. Harga jual susu ke Industri Pengolahan Susu (IPS) mengacu kepada kualitas susu. Paling tidak harga susu sapi dari Sleman berkisar antara Rp8.500-Rp9.000 per liter. 

Berita ini teah tayang di Harianjogja.com dengan judul Koperasi di Sleman Pasok Susu untuk Kebutuhan MBG

Sentimen: neutral (0%)