Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Club Olahraga: AC Milan, Ajax Amsterdam, Barcelona, Newcastle United
Grup Musik: ASTRO
Kab/Kota: Amsterdam, Lille, Sydney
Tokoh Terkait
Semua Mata Tertuju pada Indonesia
Espos.id
Jenis Media: Kolom

Bukan Vietnam sang juara Piala AFF yang jadi buah bibir. Bukan Thailand dengan tradisi sepak bolanya. Bukan pula Malaysia dengan infrastrukturnya. Indonesia-lah yang kini mencuri perhatian dunia.
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia mengguncang panggung sepak bola Asia, bahkan dunia.
Sorotan media internasional, kehebohan di media sosial, dan reaksi beragam negara tetangga membuktikan timnas Indonesia kini semakin seksi.
Bukan dengan trofi, bukan pula dengan prestasi gemilang, melainkan dengan keputusan memecat Shin Tae-yong dan dalam tempo singkat mendatangkan Kluivert–sang legenda Belanda yang pernah menggetarkan gawang di liga-liga elite Eropa.
Kluivert bukan sekadar striker. Ia maestro gol yang memukau publik Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, Valencia, Newcastle United, PSV, dan Lille.
Sejak menggantung sepatu pada 2008, lelaki kelahiran Amsterdam 1 Juli 1976 ini mengalihkan bakat ke dunia kepelatihan. Pengalaman paling berharga adalah menjadi asisten Louis van Gaal saat membawa Belanda meraih peringkat ketiga Piala Dunia 2014 di Brasil.
Ia kemudian menakhodai timnas Curacao untuk kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Karibia 2017. Kedatangan Kluivert bukan sekadar pergantian pelatih.
Ini adalah manifesto perubahan, embusan angin segar, dan yang terpenting, transformasi citra sepak bola Indonesia. Langkah berani sekaligus taruhan besar Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
PSSI menghadirkan duet asisten, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Pastoor yang dikenal piawai membawa tim promosi ke Eredivisie, liga tertinggi Belanda, akan menjadi otak taktik di balik layar.
Landzaat dengan pengalaman mendampingi berbagai pelatih di kompetisi bergengsi akan melengkapi tim kepelatihan yang solid. Kombinasi ini, seperti yang diungkapkan pundit Belanda, Marciano Vink, adalah komposisi yang ideal untuk kemajuan timnas Indonesia.
Kluivert dan timnya tidak hanya menarik perhatian media internasional, termasuk jurnalis kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, tetapi juga memicu reaksi beragam dari media di kawasan Asia Tenggara.
Media Vietnam, The Thao247, menyoroti keberanian Erick Thohir memecat Shin Tae-yong, pelatih yang sangat dicintai publik Indonesia. The Thao247 iri dengan Indonesia yang berpotensi mentas ke piala dunia.
Kluivert diyakini bisa mengatasi kendala komunikasi. Media Malaysia, Makan Bola dan Astro Awani, takjub dengan kedatangan Kluivert dan menyoroti pengalamannya yang luas.
Media Majority memuji Kluivert akan membawa pemain bintang lainnya yang berpeluang membuat Garuda lebih perkasa. Kebesaran nama Kluivert juga diberitakan media Thailand, Siamsports.
Thai Football memilih bersikap skeptis, mengingat pengalaman mereka dengan Bryan Robson, pelatih top asal Inggris, yang kurang sukses.
FIFA melalui media sosial mereka menyebut timnas Indonesia sebagai tim "terseksi" saat ini – sebuah pengakuan yang mengejutkan untuk negara yang belum pernah juara ASEAN, apalagi Asia, dan terakhir kali tampil di Piala Dunia pada 1938 dengan nama Hindia Belanda.
De Telegraaf, media Belanda, mengungkap fakta menarik. Hubungan Kluivert-Erick Thohir telah terjalin setahun lalu di Piala Asia Qatar. Visi besar sepak bola Indonesia dipaparkan.
Pergantian pelatih ini bukan tanpa risiko. Shin Tae-yong telah berjasa besar meletakkan fondasi yang kuat bagi timnas Indonesia.
Erick Thohir percaya perubahan diperlukan bagi Garuda untuk terbang mencapai level yang lebih tinggi. Peluang Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko masih terbuka lebar.
Dari enam kontestan di Grup C, hanya Jepang yang dipastikan lolos (16 poin), diikuti Australia (7) dan sisanya, yaitu Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan China masing-masing mengemas poin 6.
Laga resmi perdana Kluivert bersama Indonesia akan dilakukan di Sydney melawan tuan rumah Australia pada 20 Maret 2025 disusul tampil di Jakarta melawan Bahrain pada 25 Maret 2025.
Kluivert dalam wawancara dengan Fabrizio Romano menegaskan misinya membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Sebuah target yang ambisius, tetapi bukan mustahil.
Dengan tim kepelatihan yang solid, semangat juang para pemain, dan dukungan penuh suporter, mimpi itu bisa saja menjadi kenyataan.
Kedatangan Kluivert memang telah melampaui urusan sepak bola. Ini tentang harapan. Tentang transformasi citra. Tentang keberanian bermimpi besar.
Timnas Indonesia kini tampil lebih seksi di mata dunia. Bukan karena nama besar Kluivert semata, tapi karena keberanian untuk berubah dan ambisi untuk maju.
Taruhan Erick Thohir mungkin berisiko tinggi, tapi potensi hadiah kemenangan jauh lebih besar. Kini mata dunia tertuju pada Indonesia, menanti babak baru dalam saga sepak bola nasional.
(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 13 Januari 2025. Penulis adalah Manajer Program Solopos Media Group)
Sentimen: neutral (0%)