Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Joglo, Solo
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait

Djoko Setijowarno
Lalu Lintas Lancar di Simpang Joglo Solo, Waspadai Kecelakaan dan Kebut-kebutan
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Lancarnya arus lalu lintas Simpang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, seiring dioperasikannya rel layang (elevated rail) dan underpass, tidak hanya memberikan keuntungan atau manfaat. Ada risiko bahaya yang senantiasa mengintai pengguna jalan yang melintas di Simpang Joglo, khususnya para pengendara motor.
Seperti disampaikan Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, saat diwawancarai Espos, Rabu (15/1/2025). "Efek jeleknya dari sudah lancarnya lalu lintas di Simpang Joglo, angka kecelakaan bisa meningkat. Jadi harus diwaspadai itu, terutama pengendara sepeda motor," tutur dia.
Djoko mengatakan potensi terbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas di Simpang Joglo yakni di underpass. Sebab jalur itu merupakan trek lurus, halus dan panjang. Dengan kondisi trek seperti itu, menurutnya, pengguna jalan akan terpacu untuk melanjutkan kendaraannya dengan kencang.
"Yang lewat underpass harus hati-hati itu. Biasa kan, kalau arusnya lancar, biasanya pada kebut-kebutan," kata dia.
Djoko juga mengingatkan stakeholder terkait untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dan edukasi sehingga risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas di Simpang Joglo Solo bisa ditekan. Misalnya dengan memastikan sarana prasarana (sarpras) jalan mencukupi, termasuk penerangan jalan.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Taufiq Muhammad, menyinggung banyaknya pengguna jalan yang melakukan manuver U-Turn atau berbalik arah sembarang ketika melintas di underpass Joglo. Menurut dia, hal itu telah dilarang, karena sangat membahayakan para pengguna jalan.
"Banyak yang U-turn. Itu langsung pada U-turn saat masuk terowongan. Itu kan tidak boleh. Dulu saat rapat akan dipasangi median cor, tapi masih proses dari Balai Besar Jalan Nasionalnya," terang dia.
Taufiq menilai banyaknya pengguna jalan yang melakukan U-turn karena tidak paham atau nekat karena sedang euforia. Sehingga ke depan harus diambil langkah untuk memahamkan mereka.
"Kalau kemarin masukannya perlengkapan jalan, sama banyak masyarakat yang ingin mencoba, tapi pada melanggar lalu lintas, dengan U-turn itu. Kan seharusnya nggak boleh," tegas dia.
Sentimen: neutral (0%)