Jembatan Putus, Pelajar di Jember Seberangi Sungai Gunakan Rakit ke Sekolah
Espos.id
Jenis Media: Jatim

Esposin, JEMBER – Jembatan yang menjadi penghubung antara Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo dan Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, putus terseret banjir pada Desember 2024. Terputusnya jembatan tersebut membuat para pelajar di Desa Mulyorejo terpaksa menggunakan rakit bambu untuk menyeberangi sungai saat hendak berangkat sekolah.
Putusnya jembatan yang menjadi satu-satunya akses penghubung di Desa Mulyorejo dan Desa Sanenrejo itu berdampak besar pada aktivitas perekonomian dan kehidupan masyarakat di desa tersebut.
Kepala Desa Sanenrejo, Sutikno Wibowo, mengatakan aktivitas warga memang terganggu akibat putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Sanenrejo dengan Desa Mulyorejo sehingga warga harus menyeberangi sungai untuk melakukan aktivitas sekolah maupun bertani.
"Anak-anak yang bersekolah juga kesulitan untuk menyeberangi sungai, sehingga menggunakan rakit bambu untuk menuju ke lokasi sekolah. Begitu juga petani yang memiliki sawah atau ladang juga kesulitan untuk menjual hasil buminya ke pasar," katanya, Rabu (15/1/2025).
Sebanyak 20 kepala keluarga di Desa Mulyorejo terisolasi sejak terputusnya jembatan yang merupakan akses satu-satunya untuk menuju ke Desa Sanenrejo di Kecamatan Tempurejo pada Desember 2024.
Puluhan warga di dua desa tersebut bergotong royong untuk membuat jembatan penyeberangan sementara dengan memanfaatkan pasir dan bebatuan yang ada di sungai setempat.
Kapolsek Tempurejo, AKP Heri Supadmo, mengatakan salah satu dampak yang paling dirasakan dari putusnya jembatan tersebut adalah kesulitan anak-anak saat akan berangkat ke sekolah. Untuk itu, petugas bersama warga membantu menyeberangkan anak-anak tersebut dengan menggunakan rakit bambu.
"Kami bersama warga membantu para siswa dan siswi menyeberangi sungai dengan menggunakan bambu yang dirakit sebagai sarana penyeberangan sementara. Hal itu juga menjadi wujud kebersamaan antara Polri dan masyarakat," tuturnya yang dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap pendidikan anak-anak serta untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
Sentimen: neutral (0%)