Sentimen
Undefined (0%)
15 Jan 2025 : 19.50
Informasi Tambahan

BUMN: Baznas

Kab/Kota: Semarang, Yogyakarta

BPS: Kemiskinan di Jateng Turun 307.990 Orang, Penurunan Terbesar di Jawa!

15 Jan 2025 : 19.50 Views 21

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

BPS: Kemiskinan di Jateng Turun 307.990 Orang, Penurunan Terbesar di Jawa!

Esposin, SEMARANG – Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengalami penurunan signifikan. Pada September 2024, jumlah orang miskin turun sebanyak 307.990 orang, menjadi 3,4 juta orang. Penurunan ini juga tercermin dalam persentase, yang kini berada di angka 9,58%, berkurang 0,89% dibandingkan dengan Maret 2024 yang tercatat 10,47%.

Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, mengungkapkan bahwa penurunan jumlah penduduk miskin ini merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa. Ia juga menyoroti kontribusi Pemprov Jawa Tengah dalam upaya menurunkan angka kemiskinan ini hingga mencapai satu digit.

"Alhamdulillah, angka kemiskinan di Jateng turun menjadi satu digit. Penurunan 0,89% ini menjadi yang tertinggi di Jawa. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya keras dalam program-program sosial yang luar biasa," ujar Endang di hadapan Plh Sekda Jateng, Ema Rachmawati, serta pimpinan OPD dan pihak terkait di Aula BPS Jateng, Rabu (15/1/2024).

Perbandingan Penurunan Kemiskinan di Pulau Jawa

Penurunan kemiskinan di Jawa Tengah mengungguli provinsi lain di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta yang hanya mencatatkan penurunan 0,16%, Jawa Barat 0,38%, DI Yogyakarta 0,43%, Jawa Timur 0,23%, dan Banten 0,14%.

Fenomena sosial yang berimbas pada penurunan kemiskinan di Jateng meliputi sejumlah faktor penting, antara lain kenaikan upah buruh yang tercatat pada Agustus 2024 sebesar Rp2.405.447 per bulan, naik dari Rp2.252.660 pada Februari 2024. Selain itu, sektor pertanian juga menunjukkan kemajuan signifikan, dengan produksi padi triwulan III 2024 meningkat menjadi 2,53 juta ton gabah kering giling (GKG), dibandingkan dengan 1,98 juta ton GKG pada triwulan I 2024.

Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Jateng

Selain itu, pada September 2024, inflasi tercatat sebesar 1,57%, menurun drastis dibandingkan dengan Maret 2024 yang mencapai 3,40%. Selain itu, perekonomian Jateng tumbuh sebesar 4,93% pada kuartal III 2024.

Plh Sekda Jateng, Ema Rachmawati, menyambut positif penurunan angka kemiskinan tersebut dan menganggapnya sebagai motivasi untuk terus berupaya menyejahterakan masyarakat Jateng. Ia juga menambahkan bahwa Pemprov Jateng telah melakukan berbagai program untuk mengurangi angka kemiskinan, antara lain melalui Kartu Jateng Sejahtera (KJS), yang diperuntukkan bagi disabilitas, lansia miskin, serta masyarakat yang tidak produktif akibat sakit.

Upaya lain yang dilakukan Pemprov Jateng antara lain adalah pembangunan rumah layak huni (RLTH), bantuan sanitasi air bersih, dan sambungan listrik. Di bidang pendidikan, Pemprov memastikan anak-anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan dengan mudah.

Pemberdayaan ekonomi juga menjadi fokus, dengan pelatihan-pelatihan kerja sama antara Disperindag, Dinkop UMKM, dan Baznas Jateng. Pemprov juga memfasilitasi penduduk miskin untuk mengakses pekerjaan dengan menyederhanakan persyaratan.

Strategi Pemprov Jateng di 2025

Pada tahun 2025, Pemprov Jateng akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat meski menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan konflik Rusia-Ukraina. Ema Rachmawati menekankan bahwa untuk mencapai ini, mereka akan fokus pada peningkatan daya beli masyarakat dan pengurangan ketimpangan sosial.

"Kami ingin memastikan masyarakat memiliki pekerjaan atau usaha sehingga mereka bisa membelanjakan kebutuhan pokoknya dengan aman," pungkas Ema.

Sentimen: neutral (0%)