Sentimen
Undefined (0%)
15 Jan 2025 : 16.52
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Benarkah Sekolah Libur Sebulan saat Ramadan? Ini Penjelasan Mendikdasmen

15 Jan 2025 : 16.52 Views 50

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Benarkah Sekolah Libur Sebulan saat Ramadan? Ini Penjelasan Mendikdasmen

Esposin, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melempar wacana meliburkan sekolah selama satu bulan penuh saat bulan suci Ramadan. Ia mengatakan esensi Ramadan bagi umat Islam adalah untuk beribadah.

Menurut Nasarrudin, dengan libur selama satu bulan penuh, peserta didik dapat meningkatkan berkonsentrasi mengaji, menghafal Alquran, mengamalkan amalan-amalan sosial Agama Islam, hingga berkumpul dengan keluarga.

Lalu, benarkah sekolah libur selama sebulan penuh saat Ramadan?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan, keputusan libur sekolah saat Ramadan sudah disepakati dan saat ini masih menunggu Surat Edaran (SE) bersama.

"Sudah kita bahas tadi malam lintas kementerian, tetapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada SE bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri. Tunggu sampai surat edarannya keluar, mudah-mudahan dalam waktu singkat," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat ditemui seusai menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, Rabu (15/1/2025). 

Ia menegaskan sudah ada kesepakatan antar ketiga kementerian mengenai libur sekolah saat Ramadan yang tinggal diumumkan secara resmi. 

"Intinya sudah kami bicarakan dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan sudah ada kesepakatan, isinya bagaimana, kita tunggu sampai pada waktunya kita umumkan," ujar Mendikdasmen sebagaimana dilansir Antara. 

Sebelumnya Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan ada sejumlah usulan dari masyarakat terkait libur sekolah saat Ramadan.

Pertama, kata dia, ada masyarakat yang mengusulkan libur sekolah penuh selama Ramadan. Lalu kegiatan anak-anak selama libur akan diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masyarakat.

"Yang kedua, itu paro-paro (setengah-setengah). Artinya, ada sebagian. Biasanya, kalau yang berlaku sekarang, awal Ramadan itu libur, jadi misalnya tiga hari atau dua hari menjelang Ramadan sampai misalnya empat hari atau lima hari Ramadan pertama libur. Kemudian, habis itu masuk seperti biasa. Kemudian nanti biasanya menjelang Idul Fitri juga libur," kata Mendikdasmen.

Terakhir, ada pula usulan agar tidak ada libur selama Ramadan. Pada intinya, kata dia, semua usulan itu akan dipertimbangkan dalam rapat lintas kementerian.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir yang juga hadir dalam Tanwir 1 Aisyiyah menyarankan libur Ramadan sebaiknya digunakan untuk membina budi pekerti masyarakat.

"Generasi saat ini dilahirkan dari sistem Android, anak-anak menjadi tercerabut dari agama, untuk itu budi pekerti menjadi penting, libur seberapa pun sebaiknya gunakan untuk membina budi pekerti," katanya.

Sentimen: neutral (0%)