Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Monyet
Kab/Kota: Gunung, Temanggung
Tokoh Terkait
Puluhan Monyet Ekor Panjang Turun ke Desa di Temanggung, Ini Penyebabnya
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, TEMANGGUNG -- Fenomena puluhan monyet ekor panjang (MEP) yang turun ke desa-desa di lereng Gunung Sumbing untuk mencari makan dalam beberapa hari terakhir mengejutkan warga.
Penjabat Bupati Temanggung, Hery Agung Prabowo, menjelaskan bahwa monyet-monyet tersebut kemungkinan kesulitan menemukan makanan di habitat aslinya sehingga berpindah ke daerah yang lebih rendah.
"Ini sebenarnya hanya fenomena alam yang terjadi sekali dalam setahun," ujar Hery dikutip Antara, Rabu (15/1/2025).
Ia menyebutkan, pihaknya bersama Forkompimda akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan kondisi di lapangan. "Kami ingin mengetahui apakah mereka memang tidak cukup mendapatkan makanan di habitat asalnya atau ada penyebab lain," tambahnya.
Hery juga mengimbau warga agar tidak mengganggu aktivitas kawanan monyet tersebut. "Saya meminta warga untuk berhati-hati dan tidak mengganggu mereka. Jika terganggu, kawanan ini bisa menimbulkan masalah," ujarnya.
Ia juga menyarankan warga yang ingin memberi makanan kepada monyet untuk melakukannya secara aman. "Hingga saat ini belum ada laporan masalah terkait fenomena ini, tetapi kami akan terus memantau situasi," tutupnya.
Upaya Mengatasi Konflik dengan Monyet Ekor Panjang
Sebagai langkah antisipasi konflik antara warga dan monyet ekor panjang, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Temanggung telah melakukan penanaman bibit tanaman buah di desa-desa sekitar Gunung Sumbing pada tahun 2023.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DPRKPLH, Dwiana Novianto, mengungkapkan bahwa desa-desa seperti Batursari, Petarangan, Paponan, dan Kruwisan telah menerima ratusan hingga ribuan bibit tanaman buah.
"Jenis tanaman yang ditanam meliputi jambu biji, jambu air, jambu kristal, sirsak, alpukat, hingga nangka. Upaya ini diharapkan dapat menyediakan sumber makanan alami bagi kawanan monyet di habitat mereka," jelas Dwiana.
Beberapa desa lain seperti Pagergunung, Wonotirto, dan Banaran juga menerima alokasi bibit tanaman serupa dengan total lebih dari 8.000 bibit yang ditanam pada 2023.
Dengan langkah ini, pemerintah daerah berharap dapat mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Sentimen: neutral (0%)