Sentimen
Undefined (0%)
15 Jan 2025 : 15.44
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota

Kab/Kota: Karanganyar, Sragen

Kasus: kebakaran

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Setelah Purna sebagai Bupati Sragen, Yuni Ingin Dirikan Rumah Sakit Lagi

15 Jan 2025 : 15.44 Views 66

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Setelah Purna sebagai Bupati Sragen, Yuni Ingin Dirikan Rumah Sakit Lagi

Esposin, SRAGEN--Sebuah mobil Toyota Camry warna hitam berhenti di depan pintu gerbang Kantor Dinas Bupati Sragen yang baru, tepatnya di kompleks Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) Terpadu yang baru, Rabu (15/1/2025). Pintu mobil itu terbuka. Sosok Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati keluar dengan pakaian dinasnya warna putih.

Kantor yang dibangun dengan anggaran Rp98 miliar di Jl. Dr. Sutomo Sine, Sragen, itu menjadi tinggalan Bupati Sragen yang akrab di sapa Yuni  yang luar biasa. Kantor Pemda Terpadu itu kelak dipakai ngantor calon bupati terpilih Sigit Pamungkas dan pasangannya Suroto yang kini masih menjabat Wakil Bupati Sragen.

Siang itu, Pemimpin Redaksi (Pemred) Solopos Media Group (SMG) Rini Yustiningsih bersama Program Manager SMG Tika Sekar Arum bertandang ke kantor baru itu.Kedatangan mereka sengaja untuk bertemu Bupati Sragen Yuni sebelum berakhirnya masa jabatannya. Mereka menyambut kedatangan Bupati Yuni.

Yuni menyapa dengan gembira. Ia menunjukkan bagian-bagian dari kantor dinasnya. Ia menunjukkan ruang transit para pejabat atau tamu. Ia juga mengajak tim SMG ke open space yang terletak di lantai II yang didesain seperti mini cafe dengan view pemandangan hamparan sawah menghijau.

"Di belakang ini masih dibangun lagi masjid dan gedung untuk Tim Pemadam Kebakaran. Anggaran sudah siap dan direncanakan dibangun pada 2025 ini," ujar Yuni.

Dari ruang terbuka itu, Yuni mengajak rombongan SMG ke ruang kerjanya yang ditata seperti rumah. Ia tunjukkan ruang rapat dengan dua akses pintu, yakni dari luar dan dalam. Ia tunjukkan ruang kerjanya dengan karpet merah yang empuk beserta meja rapat kecil. Kemudian ada ruang salat yang berdekatan dengan toilet dan ruang makan serta dapur kecil lengkap dengan kitchen set yang elegan.

"Wah. Hommy sekali kantornya. Nyaman," komentar Rini.

Setelah berjalan-jalan, akhirnya berhenti di meja rapat kecil. Di tempat itulah, Yuni banyak bercerita sambil makan camilan buah jeruk Santang yang manis dan kelengkeng. Yuni bercerita tentang pengalaman spritualnya saat umrah 15 hari di Makkah. Ia merasakan bahkan pengabdian menjadi pemimpin itu sejatinya hanya untuk Allah semata bukan untuk rakyat karena amanah itu datang dari Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah pula.

Yuni juga bercerita tentang rencananya setelah purna dari jabatan Bupati Sragen. Dia tetap aktif di masyarakat dan berkiprah di masyarakat dalam peran yang berbeda. Dia ingin mendirikan rumah sakit di wilayah Soloraya, seperti di Kabupaten Karanganyar karena di Sragen sudah overload jumlah rumah sakitnya. 

"Apa yang saya lakukan selama ini, kepada masyarakat wujudnya beda. Kalau bupati lebih luas. Setelah tidak jadi bupati, kegiatan saya tetap kemasyarakatan dan organisasi tetap akan dilakukan. Tiba-tiba diam itu tidak bisa, karena dari awal sudah terjun ke masyarakat.  RSI Amal Sehat Sragen juga sudah jalan sehingga tidak setiap hari datang. Saya mau bikin rumah sakit lagi, tetapi tidak di Sragen karena sudah terlalu overload," jelas Yuni.

Dia merencanakan rumah sakit yang akan dibangun itu masih melihat kemungkinan di daerah mana. Mengapa bisnis rumah sakit? Yuni menjelaskan bisnis itu sesuai dengan latar belakang pendidikan dia sebagai seorang dokter dan kebetulan anak-anak juga ada yang jadi dokter.

Yuni mengaku tidak bisa diam tetapi akan tetap aktif  di organisasi dan aktif di masyarakat. Dia mencontohkan kegiatan sambang, layat, dan jagong itu tidak bisa ditinggalkan. Apalagi Yuni seorang dokter tidak bisa lepas dari masyarakat. Di dunia politik juga menjadi passion tersendiri. Hingga kini, Yuni masih seorang politikus yang memegang kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia menyatakan siap bila ditugaskan partai untuk duduk di struktural. 

Yuni seorang politikus perempuan Sragen yang potensial. Dunia politik tidak bisa ditinggalkannya. "Saya tetap mengawasi Sragen dan lihat-lihat Sragen. Saya menaruh harapan besar kepada pasangan Sigit Pamungkas dan Suroto menjadikan Sragen lebih baik. Selama ini saya belum ketemu beliau," ujarnya.

Di akhir pertemuan, Rini menyerahkan gambar karikatur Mbak Yuni sebagai wujud kenang-kenangan SMG kepada Bupati Sragen Yuni.

Sentimen: neutral (0%)