Esposin, BOYOLALI -- Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Puspo Wardoyo mengatakan pihaknya merekrut warga sekitar dapur umum untuk program makan bergizi gratis (MBG) bagi 12.000 siswa per hari.

Pemilik Wong Solo Group itu juga membeli bahan makanan dari masyarakat di sekitar SPPG Gagaksipat.

Salah satu pengusaha kuliner nasional itu menyebut program MBG sebagai dari masyarakat untuk masyarakat. 

“Semua bahan makanan dari orang sini, tahu-tempe juga orang sini semua. Hampir 90% orang lokal sini yang menjadi penyuplai,” kata Puspo Wardoyo saat ditemui Espos di SPPG Gagaksipat, Rabu (15/1/2025).

Ia mengaku berani terjun menjadi mitra Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis karena memiliki pengalaman di bidang kuliner. 

Sehingga, Puspo siap ketika SPPG yang ia kelola ditinjau langsung oleh Bappenas dan BGN.

Puspo berencana menambah SPPG di berbagai daerah. Ia mengaku ada sekitar 245 outlet restoran miliknya se-Indonesia sehingga minimal di tiap daerah tersebut dirinya berencana membangun SPPG.

“Pemerataan, di kota-kota gede bakal ada. Solo, Jogja, Magelang, Purwokerto, Cirebon, Tasikmalaya, Bandung, Jakarta, [proses pembangunan] menunggu, kami swasta yang berani ikut serta [penyedia MBG],” kata dia.

Kepala Bappenas Rachmat Pambudy memuji memuji dapur umum di Gagaksipat tersebut sangat memenuhi syarat salah satunya higienis.

Namun Rachmat menyoroti lantai SPPG Gagaksipat yang tidak berkeramik dan datar.

“Lantainya juga biasanya memakai keramik dan ada nat [celah], itu tidak boleh lagi. Ke depan lantainya harus tidak ada natnya, di situ bisa menjadi sumber mikroba,” kata dia.

Siapapun yang berkunjung baik petugas dapur juga memakai masker, penutup kepala, dan suatu saat nanti akan memakai baju khusus.

Ia mengatakan program MBG memberdayakan potensi lokal. MBG akan memenuhi semua pihak dari siswa, pemasok, orang yang memasak, mendistribusikan, dan sebagainya.