Sentimen
Undefined (0%)
14 Jan 2025 : 15.28
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Ngawi

PMK Merebak, Penjual Daging Sapi di Ngawi Ngeluh Sepi Pembeli

14 Jan 2025 : 15.28 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

PMK Merebak, Penjual Daging Sapi di Ngawi Ngeluh Sepi Pembeli

Esposin, NGAWI – Virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang semakin merebak luas di Kabupaten Ngawi membuat pedagang daging sapi di Pasar Besar Ngawi mengeluh. 

Seorang pedagang daging sapi di Pasar Besar Ngawi, Muri Astuti, 55, mengaku omzet penjualan daging sapi menurun drastis hingga 50 persen saat wabah PMK kembali merebak dalam sebulan terakhir.

“Harga daging itu tetap stabil sejak PMK viral di Ngawi, tapi omzet penjualan daging sapi menurun drastis, sekitar 50 persen dari stok normal,” ucap dia Selasa (14/1/2025).

Dia menyampaikan pedagang di Pasar Besar Ngawi biasa menjual 3 jenis grade daging sapi. Daging sapi grade super dibanderol dengan harga Rp120.000 per kilogram, daging sapi grade standar dibanderol dengan harga Rp110.000 per kilogram, dan daging grade terakhir dijual dengan harga Rp60.000 per kilogram.

Muri menjelaskan bahwa dalam sehari, biasanya bisa menjual sebanyak 10-15 kilogram daging sapi. Namun, saat ada wabah PMK ini permintaan merosot hingga lima samai tujuh kilogram daging sapi per hari. 

“Sebelum PMK ini saya biasa ambil 10-15 kilogram daging dari rumah pemotongan hewan, tapi sejak PMK ini cuma mampu ambil 5-7 kilogram saja per hari, itu pun tidak habis,” jelas dia.

Untuk mencegah daging yang tidak laku terjual menjadi busuk, Muri mengaku merebus daging-daging tersebut untuk dibuat produk daging yang lain agar tetap memiliki nilai ekonomi.

“Ya biar tidak terlalu rugi, jadi kalau sehari enggak habis biasanya saya rebus dagingnya. Kemudian dijual dalam bentuk lain agar tetap laku meskipun harganya turun,” ungkap dia.

Sementara itu, Zaenal, salah satu pembeli daging sapi, mengaku dia membeli daging sapi untuk kebutuhan keluarganya. Dia menjelaskan bahwa sebenarnya juga takut untuk membeli daging sapi di masa wabah PMK merebak.

“Ya agak was-was, tapi pas baca-baca di berita kok ternyata enggak pengaruh. Jadi ya sudah, beli saja buat keluarga,” ucap dia.

Sentimen: neutral (0%)