Sentimen
Undefined (0%)
14 Jan 2025 : 10.44

Tren Apresiasi Dolar AS, Rupiah Diperkirakan Tertekan

14 Jan 2025 : 10.44 Views 40

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Tren Apresiasi Dolar AS, Rupiah Diperkirakan Tertekan

Esposin, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah diperkirakan melemah seiring tren apresiasi dolar Amerika Serikat (AS) karena dipicu rilis data pasar tenaga kerja AS yang menguat.

Tercatat, data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls (NFP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 256.000, lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 212.000.

“Data tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat pada Desember 2024, sehingga menimbulkan kekhawatiran atas arah kebijakan suku bunga The Fed yang high for longer,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede seperti dilansir Antara, Selasa (14/1/2025).

Depresiasi kurs rupiah dan kenaikan yield UST (US Treasuries) mempengaruhi yield Surat Berharga Negara (SBN) yang naik 7-11 basis points (bps).

Sepanjang hari Senin (13/1/2025), volume perdagangan obligasi pemerintah membukukan Rp16,81 triliun, lebih tinggi dari volume perdagangan Jumat (10/1/2025) sebesar Rp12,23 triliun.

“Pemerintah menggelar lelang obligasi [pada Senin 13/1/2025] untuk seri SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dengan target indikatif sebesar Rp10 triliun. Seri yang dilelang dalam lelang ini adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS003, PBS030, PBS034, PBS039, dan PBS038,” kata dia.

Di sisi lain, laporan terbaru dari tim ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump mengenai pendekatan moderat untuk kenaikan tarif impor memicu sentimen risk on di pasar keuangan. Namun, investor cenderung tetap berhati-hati hari ini karena mereka akan menunggu rilis data Consumer Price Index (CPI) AS Desember 2024 pada Rabu (15/1/2025).

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 18 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.

Sentimen: neutral (0%)