Sentimen
Undefined (0%)
13 Jan 2025 : 08.17
Tokoh Terkait

IHSG Berpotensi Lanjutkan Tren Positif, Cermati Saham-saham Ini

13 Jan 2025 : 08.17 Views 29

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

IHSG Berpotensi Lanjutkan Tren Positif, Cermati Saham-saham Ini

Esposin, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren positif pada perdagangan Senin (13/1/2024) karena didorong oleh sentimen penguatan nilai tukar rupiah dan ekonomi domestik.  

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan penguatan indeks pada pekan lalu telah membuka peluang terbentuknya pola golden cross pada indikator Stochastic RSI yang menjadi sinyal potensi kenaikan lebih lanjut.  

“IHSG berpeluang menguji resistance area 7.130 sampai dengan 7.150 pada perdagangan hari ini,” ujar Valdy dalam publikasi riset harian seperti dilansir Bisnis.  

Menurutnya, sentimen positif turut diperkuat oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,083% ke level Rp16.180.  

Dia menyampaikan bahwa penguatan rupiah masih memiliki peluang untuk berlanjut, didukung oleh keputusan People’s Bank of China (PBOC) yang diketahui menghentikan sementara pembelian treasury bond. 

“Langkah tersebut dinilai sebagai upaya untuk mendorong penguatan nilai tukar yuan terhadap dolar AS,” ungkap Valdy.  

Dari sisi domestik, perbaikan mulai terlihat di sektor otomotif meskipun pertumbuhan penjualan ritel hanya mencapai 0,9% secara tahunan (year on year/YoY) pada Desember 2024 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 1,5% YoY.  

Valdy menuturkan penjualan motor menurun 5,5% YoY di Desember 2024, lebih baik dibandingkan penurunan 10,3% YoY bulan sebelumnya. Di sisi lain, penjualan mobil juga mencatat perbaikan dengan penurunan 6,4% YoY per Desember setelah sebelumnya merosot hingga 11,9% YoY pada November 2024.  

“Data ini memperkuat ekspektasi bahwa aktivitas ekonomi selama Desember 2024 menunjukkan perbaikan dari perkiraan awal dan memberikan harapan peningkatan pada kuartal pertama 2025,” kata Valdy.  

Sektor energi disebut menjadi sorotan dengan saham-saham seperti ADMR, BUMI, PTBA, dan ENRG yang menunjukkan pergerakan menarik. Saham ANTM dan TOWR juga direkomendasikan sebagai opsi investasi strategis.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 24,28 poin atau 0,34 persen ke posisi 7.088,87. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,96 poin atau 0,12 persen ke posisi 820,43.

"Bursa regional Asia cenderung bergerak melemah. Pasar tampaknya masih waspada terhadap melambatnya pemangkasan suku bunga The Fed serta keputusan Bank Sentral China (PBoC)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (10/1/2025) seperti dilansir Antara.

Dijelaskan, melambatnya pemangkasan suku bunga acuan The Fed masih membebani pasar, seiring dengan kekhawatiran terhadap kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump, serta pasar yang tengah menunggu rilis angka penggajian AS.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) November mencapai 209,7, atau secara tahunan tumbuh sebesar 0,9 persen (yoy), yang menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan bulan Oktober yang tumbuh sebesar 1,5 persen (yoy).

Namun demikian, BI memprediksi bahwa kinerja penjualan eceran akan meningkat pada Desember 2024, yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2024 yang diprakirakan mencapai 220,3, atau tumbuh 1,0 persen (yoy) secara tahunan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin oleh sektor barang baku sebesar 2,44 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang konsumen non primer yang masing- masing menguat sebesar 2,40 persen dan 0,85 persen.

Sementara itu, empat sektor melemah yaitu sektor teknologi paling dalam minus 1,79 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,27 persen dan 0,05 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KOTA, BEBS, MTFN, AKSI dan MDRN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KSIX, GMTD, ARGO, KARW dan DWGL.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 940.400 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,63 miliar lembar saham senilai Rp8,75 triliun. Sebanyak 330 saham naik 265 saham menurun, dan 357 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Espos.id tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sentimen: neutral (0%)