Sentimen
Undefined (0%)
12 Jan 2025 : 17.03
Informasi Tambahan

Hewan: Kambing, Sapi

Kab/Kota: Wonogiri

Wabah PMK Merebak, Penjualan Daging Sapi di Pasar Wonogiri Turun 50%

12 Jan 2025 : 17.03 Views 22

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Wabah PMK Merebak, Penjualan Daging Sapi di Pasar Wonogiri Turun 50%

Esposin, WONOGIRI — Tingkat penjualan daging sapi di Pasar Wonogiri menurun imbas dari merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang ternak berkuku belah. Padahal penyakit itu sama sekali tidak bersifat zoonosis atau tidak menular manusia. 

Pedagang daging sapi di Pasar Wonogiri, Kawitni, sejak wabah PMK kembali menyerang banyak ternak seperti sapi dan hewan kuku belah lainnya, penjualan daging sapi menurun. Sejumlah warga tampaknya memilih menunda membeli daging sapi untuk sementara waktu sampai wabah penyakit itu mereda. 

Dia tidak menjelaskan secara detail berapa tingkat penurunan penjualan daging sapi yang dijual tersebut. “Ya ibaratnya kalau sehari bisa jual 20 kg daging sapi, sekarang cuma bisa 10 kg. Nanti sisanya kalau tidak laku hari ini ya dimasukkan freezer,” kata Kawitni saat ditemui Espos di los pedagang daging sapi lantai I Pasar Wonogiri, Minggu (12/1/2025). 

Meski PMK tidak menular ke manusia, dia memaklumi jika warga di Wonogiri masih waswas mengonsumsi daging sapi karena kurang mengetahui informasi sebenarnya. Apa berharap agar warga segera paham bahwa PMK sama sekali tidak menular ke manusia. Daging sapi yang dikonsumsi manusia pun tidak akan memberikan efek penyakit yang sama kepada manusia.

Di samping itu, Kawitni memastikan daging sapi yang dia jual berasal dari sapi yang sehat. Dia mengaku membeli daging sapi dari penjagalan di Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri. “Daging sapi yang saya jual ini sapi lokal. Kalau enggak lokal orang-orang malah enggak mau,” ujar dia.

Hal yang sama diungkapkan Sunarti, yang juga pedagang daging sapi di Pasar Wonogiri. Biasanya dia bisa menjual daging sapi sebanyak 50 kg per hari. Sejak meluasnya PMK akhir-akhir ini, ia hanya bisa menjual 30 kg daging per hari. Ketersediaan daging sapi pun tidak ada masalah.

“Selain efek PMK, selepas masa liburan begini biasanya memang sepi. Nanti ramai lagi waktu Puasa atau menjelang Lebaran,” ujar dia.

Pasokan Sapi Potong Aman

Dia menambahkan kendati ada wabah PMK di Wonogiri, harga daging sapi tidak berubah, yaitu Rp130.000/kg. Hal itu karena harga beli dari para penjagal juga tidak ada perubahan. Padahal, setahu dia, harga sapi hidup saat ini turun banyak imbas PMK.

Pemilik usaha penjagalan sapi di Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Joko Warsito, menerangkan tidak ada kelangkaan daging sapi di Kabupaten Wonogiri. Ia masih mudah membeli sapi-sapi dari petani atau peternak. Hanya, permintaan daging sapi menurun sampai 50%. 

“Kalau biasanya sehari bisa menyembelih empat-lima ekor sapi, sekarang paling satu-dua ekor sapi saja. Ini permintaannya menurun karena ada PMK itu,” kata Joko.

Joko menyebut walaupun pasar hewan di Kabupaten Wonogiri ditutup, pasokan sapi lokal masih bisa memenuhi permintaan. Ia mengaku masih membeli sapi dengan harga wajar dari peternak asal kondisi ternak itu bebas penyakit. “Kalau sapinya kena PMK saya beli di harga Rp7 juta-Rp8 juta per ekor,” ucap dia.

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menutup seluruh pasar hewan selama dua pekan pada 3-16 Januari 2025. Penutupan itu untuk meminimalkan persebaran virus PMK terhadap ternak. 

Sebagai informasi, populasi sapi di Kabupaten Wonogiri per September 2024 sebanyak 156.498 ekor. Sedangkan populasi kambing pada periode yang sama sejumlah 356.483 ekor. Jumlah itu menempatkan Kabupaten Wonogiri menjadi salah satu penyumbang populasi terbanyak ternak sapi dan kambing di Jawa Tengah.

Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri melaporkan dalam kurun waktu Rabu-Kamis (1-9/1/2025), jumlah kasus ternak yang terinfeksi PMK sejumah 762 ekor. Sebanyak 80 ternak di antaranya mati. Sudah ada 276 sapi sehat yang divaksinasi PMK. 

Sentimen: neutral (0%)