Deru mesin cetak mengiringi tur kami di Solopos Media Group (SMG), Jumat (10/1/25). Media cetak yang pernah diramal akan mati karena kehadiran media digital, rupanya belum terbukti. Media cetak meski semakin menipis dan oplah menurun, tetap mampu eksis dan memiliki segmen pembaca tersendiri.

Kembali ke hall workshop SMG, Offset Printing (mudah-mudahan saya tidak salah mengistilahkan) masih kokoh dan berputar. Gulungan kertas bertumpuk siap menerima tinta dan film untuk proses percetakan. Kesemuanya berwarna. Ada untuk koran, buku, bulletin hingga lembar aktifitas siswa sekolah.

Dunia media cetak mungkin tertatih karena gempuran media digital (online & sosmed) namun mesin cetaknya tidak boleh berhenti. Mesin tetap harus berputar. 

Sentuhan digital untuk menyempurnakan proses printing adalah cara bersahabat dengan teknologi digital yang berkembang pesat. Selama masih ada visual touch, maka selama itu pula mesin cetak harus berputar. Nilai instrinsik dan keunikan visual yang terpampang dalam media cetak memiliki value tersendiri.

Lalu, apa rahasia SMG sehingga tetap bisa eksis di tengah gempuran media digital saat ini?  Rasa penasaran saya menghinggap untuk menanyakan langsung ke CEO SMG, Chief AB - begitu saya selalu menyapanya- Arif Budisusilo.  Rupanya kata kuncinya, transformasi bisnis.

Transformasi, sebuah kata yang mudah dibaca dan dituliskan serta menjadi materi manajemen paling popular. Tapi dibalik itu harus ada keberanian dan perhitungan yang cermat dalam memulai dan menjalankannya. 

Dalam perjalanan karier saya sebagai karyawan BUMN, perusahaan butuh strong leadership dalam pengawalannya. Sebab jika meleset, bisnis bukannya membaik tetapi malah memburuk. 

Seusai keliling di area percetakan, saya diajak mampir ke studio milik SMG.  Studio ini menghasilkan konten kreatif untuk dipublikasikan melalui kanal TV dan YouTube. Termasuk saya diajak siaran di studio Radio Solopos. Siaran langsung tanpa skenario. 

"Halo sobat radio Solopos dimanapun Anda berada". Sapaan hangat buat pendengar setia Solopos 103FM.

Sejam keliling kantor sembari diskusi ringan bersama jajaran redaksi dan manajemen perusahaan SMG, sungguh tak terasa. Gedung tiga lantai serta workshop SMG yang terletak di Jl Adisucipto 190 Solo, sangat berkesan dan tentu menambah vitamin pengetahuan dan pengalaman saya dalam dunia permediaan.

Saya sempat terpesona dengan 3 jargon yang tertempel di dinding ruangan lantai 3 ; mind, behavior, luck. Ya, ada luck atau keberuntungan di jargon tersebut. Namun, keberuntungan tidak akan pernah muncul jika tanpa pola pikir yang positif serta tidak diiringi tindak perilaku yang baik.  Tidak ada keberuntungan yang kebetulan.

Pun keberhasilan transformasi butuh waktu dan proses. Jika yang abadi adalah perubahan, maka transformasi adalah jalan menuju keabadian tersebut. Menu transformasi tidak akan pernah basi. Selamat menikmati. (NA)

Artikel ini ditulis oleh Sabri Rasyid, Assistant Vice President External Communication Telkom.