Sentimen
Undefined (0%)
12 Jan 2025 : 14.51
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Bata

Kab/Kota: Ngawi

Tokoh Terkait

Diduga Palsu, Makam Wali Lima Ngawi Dibongkar

12 Jan 2025 : 14.51 Views 33

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Diduga Palsu, Makam Wali Lima Ngawi Dibongkar

Esposin, NGAWI -- Lima makam diduga palsu di Desa Guyung Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dibongkar. Selama ini, makam tersebut dikenal sebagai makam wali lima yang menjadi destinasi wisata religi. 

Dari berbagai sumber, makam tersebut dinamai makam wali lima yang terbaring ulama bernama Syekh Maulana Muhammad Al-Misri; Syekh Maulana Sahid Al-Mukti; Syekh Maulana Sahid Al-Bakir; Syekh Maulana Al-Ngalawi; dan Syekh Maulana Ahmad Muhammad.

Makam itu kini dibongkar oleh  sekelompok warga yang menamakan diri sebagai Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS), Minggu (12/1/2025).

Ketua harian PWI LS Kabupaten Ngawi, Budi Jalak, menyebut pihaknya menemukan fakta makam-makam tersebut tidak ada jasad manusia yang terbaring di dalamnya. 

Dia telah melakukan komunikasi sebelumnya dengan pihak desa dan memastikan makam tersebut palsu. Pembongkaran dilakukan karena diduga kuat akan membelokkan sejarah ketokohan ulama di Kabupaten Ngawi.

“Yang jelas palsu, ini kami bongkar untuk antisipasi pembelokan sejarah di masa depan,” ucap dia.

Setelah ditelusuri, asal usul sejarah munculnya makam wali di Desa Guyung tersebut bermula dari mimpi guru spiritual dari Kyai Qosim, seorang tokoh masyarakat setempat yang menyatakan bahwa ada makam ulama di samping Musala yang terletak di samping sungai desa setempat. Budi memastikan, tidak ada jasad yang terkubur di lima makam yang dibongkar tersebut. 

“Tidak ada jasadnya, menurut pengakuan Kyai Qosim itu berawal dari mimpi gurunya bahwa ada makam di sini,” tambah dia.

Bukti makam-makam tersebut palsu juga disampaikan Agus Suprianto, ketua RT setempat. Dia menyebut makam tersebut dulunya adalah gundukan tanah bekas tempat pembuatan batu bata.

“Dulu itu memang ada gundukan tanah, buat bikin batu bata. Warga sini nggak ada yang tahu kalau itu makam, makam ini sudah dibuat sekitar tahun 2009,” ujar dia.

Agus menyebut, di komplek makam tersebut sering datangi peziarah dari luar daerah untuk memanjatkan doa dan kegiatan keagamaan di setiap malam Jumat Legi.

“Cukup banyak yang ziarah disini, biasanya ada kegiatan setiap malam Jumat Legi yang dipimpin Kyai Qosim sama pengikutnya,” jelas dia.

Selama ini, dia dan warga sekitar tidak peduli dengan keberadaan makam wali tersebut. Disampaikan Agus, warga ada yang percaya dan ada yang tidak.

“Warga sini ada yang percaya ada yang tidak, tapi ya warga biasa-biasa aja,” ungkap dia.

 

Sentimen: neutral (0%)