Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Karanganyar
Cegah PMK Meluas, Dispertan PP Karanganyar Ajukan 10.000 Dosis Vaksin Ke Pusat
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, KARANGANYAR -- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar mengajukan bantuan 10.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK ke pemerintah pusat untuk mencegah persebaran penyakit tesebut di Karanganyar agar tidak semakin meluas.
Kasus PMK semakin merebak di Karanganyar dalam dua pekan terakhir. Data Dispertan PP, sedikitnya 50 ekor sapi dilaporkan terjangkit PMK, dengan 10 ekor di antaranya mati.
Petugas Medic Veteriner Dispertan PP Karanganyar Fathurohman mengatakan masih menunggu dropping vaksin PMK dari pemerintah pusat. Sebelumnya Dispertan mengajukan bantuan 10.000 dosis vaksin PMK. "Kami sudah mengajukan 10.000 vaksin PMK. Tinggal nunggu saja kapan diberikan," kata dia, Minggu (12/1/2025).
Dia mengatakan vaksinasi PMK masih terus dilakukan di ternak-ternak sapi di Karanganyar. Meskipun, ia mengakui ada beberapa penolakan dari peternak. Dispertan pun tidak bisa memaksakan bagi peternak yang menolak vaksinasi.
Fathuroman mengungkapkan untuk sementara upaya pencegahan agar PMK tak menyebar dengan melakukan penyemprotan disinfektan di pasar-pasar hewan di Karanganyar. Selain itu, juga memberikan disinfektan gratis kepada para peternak meski dengan jumlah yang masih terbatas.
"Kami lakukan disinfeksi di pasar, dan juga pembagian disinfektan secara gratis, walau jumlahnya tidak banyak. Upaya kami lakukan dengan pencegahan penyakit, dan mencegah terjadinya penularan," katanya.
Fathurohman mengatakan berbagai imbauan terkait kehati-hatian terhadap lalu lintas perdagangan ternak terus digencarkan guna menghindari penyebaran PMK terus meluas di Karanganyar.
Dispertan mengimbau peternak dan pedagang untuk tidak memasukkan hewan ternak khususnya sapi dari luar daerah. Transaksi sebaiknya dilakukan antarpeternak di dalam wilayah Karanganyar.
Meski kasus PMK telah menyebar, Pemkab Karanganyar belum akan melakukan penutupan pasar hewan. Pemkab khawatir penutupan pasar hewan akan berdampak negatif terhadap nasib peternak Karanganyar.
"Dari dulu PMK ada, kami tidak pernah menutup pasar hewan. Kami sifatnya imbauan agar peternak tidak memasukkan dulu hewan ternak dari luar Karanganyar. Transaksi ya antar peternak di Karanganyar saja," katanya.
Fathurohman mengatakan kasus PMK di Karanganyar saat ini sudah merebak di 13 kecamatan, dengan wilayah terbanyak persebaran PMK di yakni Gondangrejo sekitar 40 kasus. Secara akumulasi, dia menambahkan sapi yang terkena PMK ada sekitar 50 ekor.
Sentimen: neutral (0%)