Sentimen
Undefined (0%)
12 Jan 2025 : 09.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Joglo, Magelang, Solo

Kasus: kecelakaan

Cegah Kendaraan JBB 10 Ton Lewat Jalur SSB Boyolali, Dishub bakal Pasang Rambu

12 Jan 2025 : 09.18 Views 18

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Cegah Kendaraan JBB 10 Ton Lewat Jalur SSB Boyolali, Dishub bakal Pasang Rambu

Esposin, BOYOLALI — Untuk mencegah truk tidak kuat menanjak di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) wilayah Boyolali gegara ikuti google maps, Dinas Perhubungan (Dishub) berencana memasang rambu larangan permanen untuk kendaraan dengan muatan lebih dari 10 ton untuk tidak naik.

Kepala Dishub Boyolali, M. Arief Wardianta, mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Jawa Tengah untuk nantinya memasang rambu larangan secara permanen.

Sementara ini, baru ada rambu sementara dari spanduk larangan dari Satlantas Polres Boyolali soal kendaraan dengan jumlah berat bruto (JBB) di atas 10 ton dilarang naik ke jalur SSB Boyolali.

“Menindaklanjuti surat dari Satlantas, sementara hasil koordinasi kami [dengan Dishub Jawa Tengah], nanti yang kami pasang di perempatan Surowedanan dan sebelum SPBU Jelok,” kata dia kepada Espos.id, Minggu (12/1/2025).

Ia mengatakan sementara memang baru dua titik, akan tetapi Arief mengatakan pihaknya meminta agar semua stakeholder bisa turun bersama dan mengamati apakah perlu pemasangan rambu permanen di lebih dari dua titik.

Arief mengatakan dalam kurang dari sepekan saat momen natal dan tahun baru, dua truk yang mengikuti google maps harus mengalami kecelakaan dan mogok di tanjakan sekitar Irung Petruk, Cepogo.

Kejadian pertama pada 24 Desember 2024, truk terperosok ke jurang karena kurang menguasai medan setelah mengikuti google maps. Lalu, kejadian kedua pada 1 Januari 2025, truk muatan air mineral 27 ton tak kuat menanjak hingga macet di tengah jalan. Hal tersebut membuat lalu lintas ke jalur wisata padat merayap.

Diketahui, tanjakan jalur SSB di wilayah Cepogo dan Selo menikung dan naik tajam.

“Anggarannya dari provinsi karena itu jalan provinsi. Untuk pelaksanaan, kami meminta secepatnya soalnya sebentar lagi Lebaran. Takutnya kejadian seperti kemarin lagi gara-gara google maps,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, dua kali kejadian truk tak kuat menanjak di sekitar tikungan Irung Petruk membuat Satlantas Polres Boyolali mengambil tindakan. Satlantas memasang spanduk berisi imbauan bagi kendaraan bermuatan di atas 10 ton untuk tidak melewati jalan Cepogo-Selo-Magelang yang masuk jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB).

Pemasangan spanduk MMT larangan melintas tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas akibat truk tidak kuat menanjak seperti yang terjadi pada Rabu (1/1/2025) di dekat tikungan Irung Petruk.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo, menjelaskan spanduk MMT tersebut dipasang pada Sabtu (4/1/2025) di perempatan jalan Surowedanan, SPBU Cepogo, Alun-Alun Pancasila Cepogo, utara Jembatan Grawah, di gapura kawasan wisata Selo, hingga dekat Joglo Mandala Selo.

Ia menjelaskan baliho imbauan di Selo dipasang agar terlihat oleh pengendara yang mengarah ke Boyolali. Sedangkan baliho di Surowedanan hingga Cepogo dipasang agar terlihat oleh pengendara yang mengarah ke Magelang,

“Tujuannya, kami mengantisipasi jangan sampai kendaraan yang melebihi tonase melintas di situ. Jangan sampai terjadi lakalantas atau mogok di area tersebut,” kata dia kepada Espos.id, Minggu (5/1/2025).

Ia mengimbau pengemudi yang menggunakan Google Maps, terutama kendaraan barang berat dan bus besar agar berhati-hati dan sebisa mungkin menghindari jalur tersebut. Penyebabnya karena jalur itu memiliki tanjakan dan tikungan tajam. 

Sentimen: neutral (0%)