Sentimen
Undefined (0%)
12 Jan 2025 : 08.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Berjalan Kaki Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya

12 Jan 2025 : 08.36 Views 25

Espos.id Espos.id Jenis Media: Lifestyle

Berjalan Kaki Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya

Esposin, SOLO-Meski terlihat sebagai aktivitas fisik sederhana, berjalan kaki tidak hanya memiliki manfaat untuk kesehatan fisik tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Untuk menjaga kesehatan mental, simak ulasannya di info sehat ini. 

Penelitian tersebut menunjukan bahwa aktivitas berjalan kaki dapat mengurangi stress, meningkatkan suasana hati, dan bahkan dapat membantu mengatasi gejala depresi.

Dikutip dari Health, Sabtu (11/1/2025), sebuah penelitian baru yang meninjau lebih dari 30 studi observasional yang dipublikasikan mengenai jumlah langkah dan gejala depresi. Meta analisis yang dipublikasikan di JAMA Network Open menemukan hubungan antara jumlah langkah harian total hanya 5.000 lankah dan berkurangnya gejala pada orang tanpa depresi klinis. Bahkan jika seseorang semakin banyak mengambil langkah (hingga 10.000), semakin rendah resiko depresi mereka.

Menurut Natalie Dattilo-Ryan, PhD , seorang psikolog klinis dan instruktur di Harvard Medical School dan pemilik Priority Wellness Therapy, ini berarti ada hubungan antara jumlah langkah dan gejala depresi. Dalam melakukan studi ini, para peneliti ingin mengkonsolidasikan penelitian yang sudah ada tentang jumlah langkah dan risiko depresi. Mereka berharap hasil mereka akan memberikan informasi mengenai strategi kesehatan masyarakat untuk meningkatkan tingkat aktivitas fisik dan mencegah depresi.

Berjalan kaki telah dipelajari secara luas sebagai aktivitas antidepresi. Pada Juli 2024 di JMIR Public Health and Surveillance. Namun, studi yang baru diterbitkan ini merupakan salah satu studi pertama yang menganalisis dampak jumlah langkah terhadap kesehatan mental dalam skala besar. Tim peneliti menyelidiki hasil dari 33 studi observasional yang melibatkan 96.173 orang dewasa berusia 18 tahun hingga 91 tahun, yang melibatkan pengukuran objektif jumlah langkah harian dan data depresi.

Dari kumpulan informasi ini, para peneliti menentukan 5.000 langkah per hari sebagai angka yang mulai mempengaruhi gejala depresi. Sementara itu, berjalan kaki 7.000 hingga 10.000 langkah per hari mengurangi risiko depresi lebih jauh lagi. Dibandingkan dengan mereka yang menjalani gaya hidup kurang dari 5.000 langkah per hari, dan orang yang berjalan kaki lebih dari 7.000 langkah per hari memiliki risiko depresi yang lebih rendah sebesar 31%.  Penting untuk dicatat juga  bahwa temuan tersebut bersifat korelasional, bukan kausal, Dattilo Ryan mengatakan

"Kita masih belum bisa mengatakan bahwa berjalan kaki sejumlah langkah per hari itu sendiri merupakan penyebab berkurangnya gejala.  Mungkin saja orang yang berjalan kaki 5.000-10.000 langkah per hari juga mempraktikkan kebiasaan makan dan tidur yang lebih sehat, menjaga hubungan sosial yang sehat, mengelola stres dengan lebih baik, dan sebagainya," ujarnya.

Mengapa dengan jumlah langkah yang lebih banyak dapat menurunkan risiko depresi?

Menurut Milica McDowell, DPT, ahli fisiologi olahraga bersertifikat dan VP Operasional di Gait Happens, sifat ritmis dari berjalan dapat menambah potensi peningkatan suasana hati. 

“Gerakan berirama sering kali membantu individu untuk lebih dekat dengan kondisi flow. Dibandingkan dengan olahraga yang menegangkan seperti pickleball atau CrossFit yang membutuhkan keterampilan, ketepatan, dan perhatian tingkat tinggi, Anda bisa tersesat saat berjalan, dan ini dapat membantu mengurangi fiksasi pada masalah atau pikiran negatif,” ujarnya.

Berjalan kaki bukan hanya aktivitas fisik yang sederhana, tetapi juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan mental. Maka jadikanlah jalan kaki sebagai rutinitas harian agar tubuh terasa lebih bugar dan pikiran lebih tenang. 

 

Sentimen: neutral (0%)