Esposin, SALATIGA – Salatiga kembali merayakan semangat Natal melalui SCP atau Salatiga Christmas Parade yang digelar Badan Kerjasama Gereja-Gereja (BKGS) Kota Salatiga, Sabtu (11/1/2025).

Acara yang menjadi salah satu agenda tahunan ini sukses menyedot perhatian warga Salatiga dan sekitarnya, yang hadir untuk menyaksikan kemeriahan perayaan Natal yang dikemas dengan karnaval.

Parade dimulai dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan berlanjut menuju Rumah Dinas Wali Kota Salatiga.

Di sepanjang rute, ribuan peserta parade yang terdiri dari berbagai kelompok baik gereja, sekolah, dan organisasi kristiani ini menunjukkan semangat kebersamaan dengan berbagai penampilan yang menggembirakan, termasuk kostum tematik, atraksi seni, dan simbol-simbol khas Natal.

Ketua BKGS Purwanto menyebut, acara ini diikuti sekitar 2.500 peserta. Kegiatan ini tidak hanya menjadi perayaan untuk umat Kristiani, tetapi juga sebagai wujud keberagaman dan toleransi yang kental terasa di kota ini. Oleh karena itu, BKGS mengusung tema “Bersaksi melalui Toleransi”.

“Kegiatan ini bermaksud untuk turut merawat Kota Salatiga sebagai kota tertoleran, karena kenyataannya memang beragam dan harus menghargai satu sama lain,” terang Purwanto.

Selain itu, melalui parade ini bertujuan untuk semakin mengenalkan Kota Salatiga pada tingkat nasional maupun internasional. Sekaligus sebagai bentuk berbagi kebahagiaan masyarakat kristiani di Kota Salatiga.

“Kalau masyarakatnya bahagia, sejahtera maka pembangunan di Salatiga akan semakin maju dan minim kendala,” ungkapnya.

Menurutnya, Salatiga Christmas Parade 2025 ini juga membuktikan bahwa kota ini selalu menjaga kebersamaan dan harmoni, menjadikan Salatiga sebagai kota yang penuh dengan keceriaan dan kedamaian.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengapresiasi kegiatan yang secara rutin dilakukan BKGS tersebut. Dia berharap kegiatan Salatiga Christmas Parade ini bisa masuk agenda kalender event wajib Kota Salatiga.

“Saya harapkan untuk tahun-tahun mendatang, kegiatan ini dipertahankan dan dijadikan lebih meriah lagi bahkan harus dijadikan kalender event wajib untuk Kota Salatiga dan lebih banyak lagi yang terlibat. Infonya, saat ini yang mengikuti sebanyak 2500 peserta, ini luar biasa, apalagi tema yang diangkat mengenai toleransi. Hal ini menandakan komitmen kita untuk menjadikan Salatiga menjadi salah satu kota tertoleran di Indonesia,” tandas Yasip.