Esposin, SOLO -- Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, berharap agenda Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tahun 2025 bisa digelar di Kota Solo.

"Saya ingin menyampaikan ke Ibu [Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri] nanti, kalau diizinkan kongresnya ditarik ke Solo," tutur dia saat diwawancarai wartawan seusai aksi cap jempol darah di DPC PDIP Solo, Jumat (10/1/2025).

Ditanya alasannya meminta Kongres PDIP tahun ini digelar di Solo, Rudy mengatakan di kota ini ada tempat yang besar untuk menampung peserta kongres dari berbagai daerah.

"Alasannya kan Solo sudah punya tempat yang besar seperti UMS kalau diizinkan untuk kongres, karena bukan profesional juga," kata dia. Tapi Rudy mengakui belum menyampaikan ide tersebut.

Dalam waktu dekat dia ingin menyampaikannya. "Nanti akan menyampaikan tidak harus dengan ibu, bisa dengan pengurus DPP. Baru mau saya lobi secara lisan, surat tak bawa sekalian," ujar dia.

Di sisi lain, Rudy menyatakan pada Jumat (10/1/2025) sekitar 3.000 kader PDIP Solo melakukan aksi cap jempol darah sebagai ungkapan bahwa kader PDIP Solo merupakan kader militan yang loyal dan kader partai yang punya kedisiplinan.

"Disiplin berorganisasi, disiplin taat aturan, dan disiplin taat berbicara. Sehingga dalam HUT ke-52 PDIP, kami gelar upacara sederhana sekaligus membuktikan militansi dan loyalitas," sambung dia.

Rudy menyatakan aksi cap jempol darah merupakan wujud nyata loyalitas dan militansi kader PDIP Solo kepada Megawati. Kader PDIP Solo akan melawan siapa pun yang mengganggu Kongres PDIP.

"Tapi kami akan berjuang, siapa pun yang akan ganggu kongres partai kami akan melawan sampai titik darah penghabisan," tegas dia. Rudy mengungkapkan sudah ada upaya mengganggu Kongres.

"Justru itu, ini karena ada yang ingin mengganggu agenda kongres PDIP 2025. Kita siap melawan sampai titik darah penghabisan dengan cap jempol darah untuk menunjukkan militansi," tandas dia.

Ihwal sikap politik kader PDIP Solo, menurut Rudy, sudah melalui mekanisme konsolidasi mulai dari anak ranting, ranting, pimpinan anak cabang (PAC). Semua bersepakat mendukung Megawati.

"Ketua Umum PDIP ini adalah satu-satunya Ketum yang taat konstitusi, satu satunya Ketua Umum partai perempuan usia 77 tahun masih mampu dan mau menyatukan seluruh kader PDIP," urai dia.

Disinggung usia Megawati yang tidak lagi muda, Rudy mengatakan Megawati punya hak penuh membentuk jajaran kepengurusan. Sebab hak prerogatif Ketua Umum untuk membentuk kepengurusan.