Sentimen
Undefined (0%)
9 Jan 2025 : 18.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karanganyar, Solo

Tokoh Terkait

Bendungan Jlantah Jadi Tempat Wisata Baru di Jatiyoso Karanganyar

9 Jan 2025 : 18.03 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Bendungan Jlantah Jadi Tempat Wisata Baru di Jatiyoso Karanganyar

Esposin, KARANGANYAR--Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi tempat wisata baru bagi warga setempat.

Ratusan warga berdatangan setiap harinya untuk melihat keindahan Bendungan Jlantah. Bendungan Jlantah yang dibangun menelan biaya hingga Rp1,025 triliun ini tinggal menunggu diresmikan Presiden Prabowo Subianto.

Camat Jatiyoso, Karanganyar, Haryanto mengatakan pembangunan Bendungan Jlantah hampir 100 persen selesai dikerjakan. Sesuai rencana awal, Bendungan Jlantah akan diresmikan Presiden Prabowo pada Selasa (7/1/2025) kemarin, namun batal dilakukan. Pihaknya masih belum mengetahui kapan Bendungan Jlantah ini akan diresmikan.

"Kami masih menunggu kabar lagi kapan jadinya diresmikan Pak Presiden," katanya ketika berbincang dengan Espos, Kamis (9/1/2025).

Haryanto mengatakan Bendungan Jlantah mulai diisi air. Pengisian air sudah mencapai 50 persen. Kemudian pengaspalan di jalur inspeksi dan penghijauan di sekitar Bendungan Jlantah juga telah selesai. Sehingga kondisi Bendungan Jlantah semakin memiliki pesona wisata tersendiri. Banyak warga yang berdatangan ke Bendungan Jlantah. Mereka datang biasanya saat pagi dan sore hari.

"Hampir ratusan orang datang melihat Bendungan Jlantah setiap hari. Ada anak-anak muda yang nongkrong di sana. Potensi wisatanya luar biasa," kata dia.

Dia berharap Bendungan Jlantah segera diresmikan sehingga bisa dimanfaatkan untuk air baku, pertanian dan pariwisata. Selama ini wilayah Jatiyoso menjadi daerah pinggiran yang belum tergarap secara optimal. Dengan keberadaan Bendungan Jlantah ini akan menjadi potensi wisata baru yang berdampak positif terhadap perekonomian warga setempat. 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Maryadi Utama sebelumnya mengatakan proyek pembangunan Bendungan Jlantah dibangun mulai tahun 2019 lalu dengan menelan anggaran hingga Rp1,025 triliun.

Bendungan didesain tinggi 70 meter dari pondasi terdalam ini berkapasitas mampu menampung 10,97 meter kubik (m3). Salah satu manfaat Bendungan Jlantah adalah sebagai penyuplai kebutuhan air baku 150 liter per detik wilayah Kecamatan Jumapolo, Jumantono, Jatipuro. 

Selain itu, kata dia, Bendungan Jlantah juga sebagai irigasi yang mengairi 1.494 hektar (ha) persawahan. Bendungan Jlantah pun mampu mereduksi banjir hingga 70,33 meter kubik per detik (m3/dt) dengan volume 1,436 juta m3. Dijelaskannya, Bendungan Jlantah tersebut berpotensi pula sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro sebesar 0,625 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 10 MW.

“Melihat lokasinya yang cukup strategis di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru di Desa Tlobo dan Karangsari, maka bendungan dapat dikembangkan untuk pariwisata," kata dia.

Maryadi mengatakan pembangunan Bendungan Jlantah berdampak pada tanah warga di Desa Karangsari sebanyak 279 bidang dan saat ini sudah menerima Uang Ganti Rugi (UGR) seluruhnya. Kemudian Desa Tlobo terdapat 682 bidang dan 680 bidang sudah terealisasi, sedangkan 2 bidang masih dalam proses dikarenakan belum selesainya berkas administrasi yang harus dilengkapi. Dari 680 bidang tersebut ada empat bidang yang menjadi sengketa ahli waris di Pengadilan, sehingga uang ganti rugi masih di Pengadilan Negeri Karanganyar.

Di samping tanah warga, pembangunan Bendungan Jlantah juga berdampak pada tanah kas desa sebanyak 59 bidang. Terdiri dari tanah kas Desa Karangsari sebanyak 17 bidang dan seluruhnya sudah mendapatkan uang ganti rugi. Lalu Desa Tlobo sebanyak 42 bidang, lima bidang sudah mendapatkan uang ganti rugi sedangkan yang lain masih dalam proses.

Untuk memelihara kelestarian Bendungan Jlantah, lanjut dia, juga dibentuk Komunitas Peduli Waduk Jlantah yang anggotanya melibatkan masyarakat Jatiyoso terutama warga Desa Tlobo dan Karangsari.

"Diharapkan mampu untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata di Bendungan Jlantah," katanya.

Sentimen: neutral (0%)