Esposin, SOLO -- Polresta Solo menghentikan penyelidikan kasus bangunan roboh di kawasan Pasar Besi, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, yang terjadi pada Senin (30/12/2024) lalu. Pihak-pihak terkait dalam peristiwa yang mengakibatkan satu orang meninggal dan tujuh lainnya luka-luka itu sepakat berdamai.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono, diwakili Wakasatreskrim Polresta Solo, AKP Sudarmiyanto, menyampaikan penghentian penyelidikan tersebut atas permintaan kedua pihak, baik pemilik bangunan maupun keluarga korban. Mereka sepakat bahwa kejadian tersebut sebagai musibah.

“Kedua pihak sama-sama legawa, saling memaafkan. Selain itu, kedua pihak juga telah mendatangi Mapolsek Pasar Kliwon dengan menyerahkan surat damai dan permintaan penghentian penyelidikan lebih lanjut,” kata Sudarmiyanto.

Lebih lanjut, Sudarmiyanto menjelaskan sebelumnya telah melakukan gelar perkara bangunan roboh di kawasan Pasar Besi Solo tersebut pada Selasa (7/1/2025). Dari hasil gelar perkara tersebut, kata Sudarmiyanto, menjadi penguat dari permintaan kedua pihak untuk menghentikan penyelidikan.

“Gelar perkara pun menunjukkan kedua pihak melakukan kealpaan masing-masing,” tambahnya. Pemilik rumah saat pembangunan tersebut meminta kepada para pekerja agar struktur bangunan menggunakan baja berukuran 8 milimeter alih-alih baja berukuran 10 milimeter yang mendukung kekuatan bangunan.

Sementara pekerja sendiri tidak mengingatkan dampak penggunaan baja berukuran 8 milimeter terhadap keamanan dan kekuatan bangunan.

“Karena kealpaan tersebut kemudian kedua pihak audiensi mandiri dan mencapai kesepakatan damai. Keluarga korban juga merasa seluruh keperluannya, termasuk tali asih, sudah terpenuhi. Saat ini kami sedang menunggu surat kesepakatan itu dikirim ke Mapolresta Solo,” jelasnya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, bangunan dua lantai yang sedang dibangun dan akan difungsikan sebagai kios di RT 002/RW 002, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo. Rumah di kawasan Pasar Besi Solo tersebut roboh sekitar pukul 11.00 WIB.

Robohnya bangunan tersebut tanpa ada tanda-tanda sebelumnya bahwa bangunan tidak kuat dan sebagainya. Kejadian itu mengakibatkan satu pekerja meninggal dunia dan tujuh lainnya luka-luka.