Esposin, SOLO -- Pasangan Respati Achmad Aredianto-Astrid Widayani resmi ditetapkan sebagai calon wali kota-calon wakil wali kota (cawali-cawawali) Solo terpilih periode 2025-2030 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Kamis (9/1/2025) siang. Penetapam dilakukan di Hotel Harris Solo.

Acara penetapan itu disaksikan pengurus partai politik (parpol), pejabat Polresta Solo, pejabat Dandim 0735/Solo, perwakilan DPRD Solo, serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo.

Diwawancarai wartawan, Respati mengatakan akan kembali bertemu dengan keluarga dan meminta doa restu sebelum resmi bekerja untuk masyarakat Solo. Restu dan doa dari keluarga menurut dia sangat penting.

"Dalam waktu dekat masing-masing dari kami akan rapat keluarga memohon doa restu untuk menghibahkan kami berdua untuk bekerja bagi masyarakat Solo. Agar nanti setelah dilantik, kami berdua bisa bekerja dengan baik dan maksimal untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," tutur dia .

Cawali Solo terpilih itu mengatakan dalam memimpin Solo lima tahun ke depan dirinya akan terjun langsung di tengah-tengah masyarakat. "Kami akan terus terjun ke tengah-tengah masyarakat sebagai bentuk pengabdian, dan kewajiban kami untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat," urai dia.

Soal lawan politiknya di Pilkada Solo 2024, Respati memastikan akan merangkul mereka untuk kebaikan masyarakat. "Kami menganggap rekan berdemokrasi karena tujuannya sama untuk kebaikan masyarakat. Sehingga akan kami rangkul, untuk kebaikan masyarakat," ungkap dia.

Sementara Astrid Widayani menyatakan pada prinsipnya ia menjadi pendamping Respati sebagai Cawali Solo terpilih. Sehingga setiap program kerja maupun kegiatan yang dijalankan sesuai hasil diskusi bersama. Termasuk porsi apa saja yang akan menjadi tanggung jawabnya.

"Prinsipnya saya mendampingi Mas Respati sebagai Wali Kota, nanti kami jalankan sesuai hasil diskusi bersama, apa yang jadi porsi saya sesuai arahan Mas Respati. Tapi saya juga akan usulkan kepada Mas Respati, agar isu-isu perempuan dapat diprioritaskan ke depannya," ujar dia.

Apalagi, menurut Astrid, ketika masa kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu mengusung program yang akan banyak bersinggungan dengan keluarga dan kaum perempuan.